Ribuan Pelajar Sidoarjo Nembang Macapat Gagrak
Ribuan pelajar di Sidoarjo serentak menyanyikan tembang macapat Gagrak Sidoarjo. Mereka terdiri dari pelajar SD, SMP, dan SMK. Nembang Macapat dikemas dalam giat Festival Gamelan yang digelar di SMK 10 Nopember, Buduran, Sidoarjo.
Murlan, Ketua Panitia Festival Gamelan Sidoarjo mengatakan, saat ini merupakan tahun kedua digelarnya Nembang Macapat di Sidoarjo. Diikuti oleh ribuan warga yang didominasi oleh pelajar, komunitas, jadi paguyuban, dan pelaku seni budaya se-Kabupaten Sidoarjo.
“Itu perlu dilestarikan dan siswa siswi di Sidoarjo itu antusias untuk belajar seni gamelan, di rangkum dalam kegiatan ekstra kurikuler di beberapa sekolah di Kabupaten Sidoarjo dari SD, SMP, dan SMA,” ucap Murlan, Minggu 4 Agustus 2024.
Nembang Macapat dibuka dengan Festival Gamelan yang menampilkan ratusan bakat pelajar di bidang seni budaya. Meskipun terbilang usia muda, kemampuan mereka memainkan alat musik tradisional dan nyinden tidak diragukan.
Menurut Murlan, hal tersebut menjadi bukti bahwa seni budaya di Kabupaten Sidoarjo masih banyak diminati oleh kalangan muda dan pelajar.
“Apalagi seni tradisi jaranan, itu banyak disukai oleh kaum remaja. Bantengan, patrol, kemudian seni gamelan itu juga disenangi oleh para remaja,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Daerah (Dakesda) Kabupaten Sidoarjo, Ribut, mengatakan, pihaknya mendorong kepada sekolah-sekolah untuk mengadakan ekstrakurikuler karawitan karena untuk regenerasi pelaku pecinta seni budaya.
“Maka 10 tahun ke depan kemajuan seni budaya di Sidoarjo itu kelihatan karena sekarang mereka masih SD, sampai 5 atau 10 tahun kedepan ketika mereka sudah dewasa, mereka yang akan mengembangkan budaya itu,” ujarnya.
Menurutnya, seni budaya seperti karawitan, gamelan, musik patrol, atau nembang macapat harus diajarkan ke pelajar sedini mungkin. “Untuk menanamkan jiwa nasionalisme kepada anak cucu kita, kapan lagi kalau bukan sekarang,” tutupnya.
Advertisement