Ribuan Lampion Meronakan Romantisme Semarangan. Festival Banjir Kanal Barat 2018
Perayaan Ulang Tahun ke-471 Kota Semarang makin meriah. Percayalah, Pemerintah Kota Semarang telah menyiapkan Festival Banjir Kanal Barat (FBKB) 2018 ini secara matang. Digelar 11-13 Mei 2018.
Simak saja vennya paten. Sejumlah 4000 lampion air disiapkan untuk menghiasi Banjir Kanal Barat (BKB). Romantisme Kota Semarang pun terpapar syahdu disini.
Gelombang keseruan FBKB 2018 mengubah BKB layaknya panggung hiburan raksasa.
Selain kehebohan 4000 lampion airnya, acara ini juga diikuti kurang lebih 41 perahu hias. Perahu-perahu ini merupakan peserta dari beberapa perwakilan kecamatan dan kelurahan, instansi, serta coorporate yang ada di Kota Semarang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Masdiana Safitri mengatakan, event tahunan ini bertujuan sebagai wadah ekspresi masyarakat Kota Semarang. Dan juga sekaligus mengangkat kekayaan seni dan atraksi wisata unggulan di Kota Semarang.
“Festival ini selain untuk mendorong peningkatan jumlah wisatawan, juga sebagai wadah untuk mendukung perkembangan industri kreatif di Kota Semarang. Untuk itu kami akan all out menggelarnya,” kata Masdiana.
Masdiana tidak asal bicara. Menambah kemeriahan, hiburan musik dangdut disiapkan. Tampilannya dipermak habis dengan balutan orkestra yang ciamik. Sehingga bukan sekdar pertunjukan dangdut biasa. Bahkan bintang tamunya pun paten. Ada artis Ibu Kota Selfi Nafilah KDI dan Resa Lawangsewu.
Selain itu ada pentas wayang kulit dengan dalang Ki Anom Dwijakangko dengan lakon “Parikesit Lahir”. Belum lagi Parade Drumband, Band Perfomance dan Semarang Menari yang disajikan disepanjang bantaran BKB.
"FBKB merupakan salah satu keseriusan Pemkot Semarang dalam menghadirkan atraksi pariwisata. Ini menjadi contoh yang baik bagi daerah-daerah lainnya. Karena atraksi merupakan salah satu cara yang efektif untuk menjaring wisatawan," timpal Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata area 1 Kemenpar, Wawan Gunawan mengatakan, FBKB 2018 digelar bersamaan dengan event Semarang Introducing Market.
Event ini menyajikan beragam hasil dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang ada di Kota Semarang. Sehingga event ini tidak melupakan pelaku UMKM yang selama ini juga merupakan penunjang kepariwisataan.
"Ini merupakan sisi lain dari sebuah atraksi pariwisata. Dimana ini menjadi ajang bagi pelaku UMKM untuk memamerkan serta memasarkan produk-produknya, baik itu handycraft maupun kuliner. Sehingga ada economic value yang didapat pada pelaksanaanya," imbuh Wawan. (*)