Ribuan Driver Ojek Online Geruduk Istana
Sekitar 1000 pengemudi ojek online diperkirakan menggelar unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Selasa, 27 Maret 2018, dengan tuntutan rasionalisasi tarif ojek online atau daring. Aksi rencananya akan dilakukan pukul 10.00 WIB - 18.00 WIB di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya telah menerima surat pemberitahuan terkait aksi yang akan dilakukan oleh Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia atau Garda. Garda disebutnya merupakan gabungan dari pengemudi ojek online.
"Hari ini ada aksi unjuk rasa dari Roda Dua Indo, dari surat pemberitahuan yang kami terima estimasi massa sekitar 1000 orang," ujar Argo.
Untuk pengamanan, Argo menyebut ribuan personel kepolisian telah disiapkan. Namun, ia tak menyebut rinci soal jumlah detail aparat yang akan mengamankan aksi tersebut.
"Ribuan pasukan siap," kata dia.
Namun, Argo mengatakan polisi belum dapat memastikan penerapan pengalihan arus lalu lintas sebagai antisipasi kemacetan. Argo menyatakan hal tersebut bergantung pada situasi di lapangan.
Berdasarkan rencana aksi yang telah dibicarakan sebelumnya, Argo menyebut massa akan mengirimkan perwakilannya untuk masuk ke Istana dengan tuntutan menemui presiden.
"Rencana mereka akan mengantarkan perwakilannya diterima Presiden, untuk jam belum ada kepastian tapi itu baru rencananya kemarin, untuk hari ini belum tahu," tuturnya.
Para pengemudi ojek online pada September tahun lalu pernah menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Dalam aksi itu mereka menuntut pemerintah untuk mengeluarkan regulasi yang mengatur layanan ojek.
Para pengemudi menilai ketiadaan aturan membuat posisi mereka lemah di mata hukum ketika berhadapan dengan aplikator (Gojek, Grab, Uber).
Mereka juga merasa tak memiliki daya tawar terhadap pengaturan tarif dan bonus, selama ketetapan itu ditentukan sepihak oleh perusahaan. Aplikator merespons demo pengemudi ojek online saat itu.
Pihak aplikator Uber--yang kini telah diakuisisi Grab--menyatakan akan mengakomodasi hal-hal yang menjadi kepedulian mitra pengemudi mereka. Uber juga mengungkap bahwa pihaknya akan memperhatikan kepentingan penumpang dan mitra pengemudi.
"Kami terus berdiskusi dengan pemerintah terkait hal-hal yang menjadi kepedulian mitra," jelas juru bicara Uber dalam pesan tertulis.
"(Uber) berharap setiap perubahan kerangka peraturan ataupun kebijakan publik merupakan hal yang progresif," tambahnya. (frd)