Ribuan Bayi di Jember Idap Pneumonia, Vaksin PCV Digratiskan
Sebanyak 5.517 warga Kabupaten Jember menginap penyakit pneumonia sejak tahun 2020 hingga September 2021. Dari jumlah itu sebanyak 1.868 penderita merupakan bayi di bawah usia satu tahun.
Kasus Pneumonia pada Bayi di Jember
Kasi Surveilan dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Arif Yoni Setiawan mengatakan jika kasus pneumonia pada bayi di tahun 2021 menurun dibandingkan tahun 2020 lalu. "Tahun 2020 sebanyak 3761 kasus dengan rincian usia kurang dari satu tahun ada 1285 kasus, balita usia 1-5 ada 2391 kasus. Sedangkan ditahun 2021 ada 1.756 kasus dengan rincian usia di bawah satu tahun 583 kasus, usia 1-5 tahun 1.139,” katanya, Senin, 1 November 2021.
Pada tahun 2020 diketahui penderita pneumonia berat di bawah satu tahun sebanyak 32 kasus dan rentang usia 1-5 tahun sebanyak 53 kasus. Sedangkan pada tahun 2021, tercatat pneumonia berat dengan penderita di bawah satu tahun sebanyak 32 kasus dan 1-5 tahun sebanyak 53 kasus.
Meski jumlah kasus pada tahun 2021 menurun, terdapat seorang korban dengan usia di bawah satu tahun meninggal akibat penyakit itu. “Bayi yang mengidap pneumonia risikonya lebih tinggi dibanding orang dewasa. Bayi yang belum bisa menyampaikan rasa sakitnya, risikonya bisa sampai ke arah kematian,” lanjut Arif.
Vaksin PCV Rendah
Menurut Arif, tingginya kasus pneumonia di Kabupaten Jember diakibatkan rendahnya vaksinasi pneumococcal conjugate vaccine atau PVC. Sejauh ini vaksinasi PCV untuk bayi di Kabupaten Jember baru mencapai 19,9 persen atau 5.192 dari total 26.374 bayi yang lahir tahun 2021.
Rendahnya vaksinasi untuk mencegah pneumonia itu, selain karena orang tua khawatir anaknya mengalami gejala ikutan pasca vaksinasi juga disebabkan vaksinasi PCV masih berbayar.
Untuk itu sebagai upaya menyelamatkan bayi dari penyakit pneumonia pemerintah menggratiskan vaksin PCV untuk bayi di bawah satu tahun. “Vaksin PCV di pihak swasta dan dokter spesialis sebenarnya sudah ada, namun harus bayar Rp 800-900 ribu,” jelas Arif.
Dengan adanya program vaksinasi PCV gratis ini Arif berharap orang tua bisa memenuhi hak anak dengan mendaftarkan ke puskesmas, posyandu, hingga rumah sakit untuk mendapatkan vaksin PCV. Sesuai anjuran bayi wajib mendapatkan vaksin PCV sebanyak tiga dosis.
Arif memastikan ketersediaan stok vaksin PCV untuk bayi di bawah satu tahun di Kabupaten Jember aman. Sebab pemerintah sudah mengirimkan dosis sebanyak bayi yang lahir selama tahun 2021 di Kabupaten Jember.
Tiap satu botol vaksin PCV bisa digunakan untuk empat kali dosis. Sehingga para orang tua jika ingin anaknya mendapat vaksin bisa mengajak orang tua lainnya. "Jadi mau tidak mau harus diubah strategi, yakni mengumpulkan bayi-bayi itu dalam satu tempat, atau dipusatkan di desa. Intinya kita ingin mengejar ketertinggalan karena masih banyak yang belum divaksin PCV ," pungkas Arif.
Mengenal Pneumonia pada Bayi
Sementara Epidemiologi Unair Surabaya, dokter M Atoillah Isfandiari mengatakan, pneumonia adalah radang paru yang bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau bahkan bahan kimia. Termasuk Virus Covid 19 juga bisa menyebabkan pneumonia.
Selama ini pneumonia pada bayi sudah menjadi masalah sebelum Covid-19. Khususnya yang disebabkan oleh bakteri. Namun sayangnya banyak orang tua yang mengabaikan pneumonia. "Covid selesai, pneumonia belum tentu selsai. Apalagi yang disebabkan bakteri. Jadi nanti kita semua butuh refocusing pada pneumonia non covid ini," ungkap Atoillah.
Wakil Dekan II Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair ini menyampaikan, pneumonia banyak terjadi pada bayi usia di bawah 12 bulan. Hal itu disebabkan sistem imun bayi masih lemah. Usia paling rentan 2 sampai 12 bulan, angka kematian juga lebih banyak pada kelompok usia 2-12 bulan.
Untuk itu Atoillah mengimbau masyarakat yang memiliki bayi agar segera divaksin PVC. "Dengan mendapatkan vaksin PCV, bila anak kelompok ini ketika terinfeksi, setidaknya daya tahan tubuh si anak tidak gagal-gagal amat," tutur Atoillah.
Sumber penularan kepada bayi adalah ini yang utama adalah orang tua. Bisa jadi bakteri Pneumokokus ini sudah ada pada orang tua. Kalau menular antar orang tua, mungkin hanya berakibat pilek atau batuk. "Bila bakteri ini kalau masuk ke pernafasan anak, bisa menjadi pneumonia atau radang paru," tambah Atoillah.
Karena itu Atoillah menyarankan ibu menyusui memakai masker saat menyusui bayinya. Hal Itu penting karena sumber penular utama pneumonia pada bayi adalah ibu dan orang-orang terdekat.
Gejala Pneumonia pada Bayi
Terkait pneumonia pada anak, awalnya dari infeksi saluran pernafasan. Lalu muncul batuk, pilek, demam. Pneumonia sifatnya akut, atau tidak lebih dari 14 hari. Kumannya dari saluran nafas bagian atas lalu turun ke paru-paru.
Paru-paru yang terinfeksi lalu meradang. Ciri-cirinya seperti paru-paru kemasukan air. Lalu tulang iganya seperti akan ketarik karena otot dada bekerja lebih keras. Hidung juga terlihat kembang kempis. Lalu bila bayi kelebihan CO2, bayi akan membiru.
Lebih jauh Atoillah menjelaskan, angka capaian kumulatif imunisasi PCV 1, PCV 2 untuk 8 kab/kota per minggu ketiga Oktober 2021 masih rendah. Data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim menunjukkan, dari 175.085 bayi yang lahir hidup di 8 kab/kota, capaian imunisasi PCV 1 sebanyak 15,3 persen dan PCV 2 sejumlah 7,7 persen.
Delapan kabupaten/kota di Jatim itu pada Juni 2021 ditetapkan sebagai wilayah imunisasi pengenalan (introduksi) vaksin PCV. Selain delapan kabupaten/kota di Jawa Timur, ada enam kabupaten/kota di Jawa Barat.
Delapan kab/kota di Jawa Timur itu yaitu di Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Malang, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Jember, Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Kota Malang.
Advertisement