Ribuan Balita di Kaliwates Alami Stunting, Pemkab Jember Rutin Bantu Makanan Tambahan
Pemkab Jember melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) terus berupaya menekan angka stunting. Salah satu program yang dilakukan adalah pemberian pemberian makanan tambahan (PMT) kepada balita stunting dan ibu hamil.
Hari ini, Rabu, 03 Juli 2024, Wakil Bupati Jember KH Balya Firjaun Barlaman membagikan bantuan makan tambahan kepada balita dan ibu hamil, di Balai Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember.
Camat Kaliwates Moch Suryadi mengatakan, pihaknya berupaya menjalankan semua arahan Bupati Jember Hendy Siswanto sebagai upaya menekan angka stunting di Kecamatan Kaliwates. Selain berkoordinasi dengan Puskesmas dan PKK, Camat Kaliwates juga gencar memberikan edukasi kepada masyarakat.
Termasuk yang saat ini masih dalam proses pendataan adalah program Bupati Jember Hendy Siswanto menjadikan ASN sebagai anak asuh balita stunting.
Selain itu, Camat Kaliwates juga intens berkoordinasi dengan DP3AKB Jember. Sehingga seluruh ibu hamil yang memiliki persoalan dan balita stunting mendapatkan perhatian khusus.
Seluruh ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), ibu hami resiko tinggi, dan balita stunting mendapatkan bantuan. Bantuan yang diberikan secara simbolis di Balai Kelurahan Mangli merupakan bantuan yang ke enam. Bantuan terkahir nanti akan diberikan secara simbolis di Kelurahan Kepatihan.
“Sesuai surat edaran bupati, semua ASN di Kecamatan Kaliwates kita wajibkan menjadi orang tua asuh bagi balita stunting. Program itu mulai berjalan, namun masih proses pendataan,” katanya.
Suryadi mencatat, ibu hamil di Kecamatan Kaliwates hingga bulan Juni 2024 sebanyak 307 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 75 orang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK), 85 orang masuk resiko tinggi, dan 147 ibu hamil normal.
Sedangkan jumlah balita di Kecamatan Kaliwates tercatat ada 7.105 balita. Dari jumlah tersebut sebanyak 1.007 mengalami stunting dan 6.098 normal.
Sementara terkait dengan kasus angka kematian ibu (AKI) tercatat sebanyak 1 kasus dan angka kematian bayi (AKB) di Kecamatan Kaliwates sebanyak 8 kasus.
“Dengan data yang kita miliki itu kita memasang target agar tahun ini tidak ada lagi balita stunting dan ibu hamil KEK dan Resti. Kita akan intens berkoordinasi dengan Ketua RT dan RW agar semua balita stunting dan ibu hamil KEK dan Resti bisa ditangani dengan baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Jember Gus Balya Firjaun Barlaman mengatakan, pemberian bantuan makanan tambahan ini dilakukan dalam rangkaian hari keluarga nasional. PMT sebagai wujud kepedulian Pemkab Jember.
"Mayoritas ibu hamil yang mengalami Resti dan KEK dan balita Stunting, akibat ketidakmampuan orang tua membeli makanan bergizi dan bernutrisi. Karena itu, DP3AKB Jember memberikan bantuan rutin kepada mereka," katanya.
Pada kesempatan itu, Gus Firjaun juga mengimbau Camat Kaliwates memaksimalkan peran Ketua RT dan RW. Mereka paling memahami kondisi warganya.
Ketua RT dan RW nantinya diminta melaporkan setiap ada ibu hamil Resti dan KEK, serta balita yang memiliki ciri Stunting.
"Kami berharap kepada RT dan RW lebih intens memantau dan melihat keadaaan warganya. Terutama kesehatan generasi penerus bangsa, menuju Indonesia emas," tambahnya.
Tak sekadar mencatat dan melaporkan, Ketua RT RW juga diminta aktif mengajak warga yang hamil dan memiliki balita datang ke Posyandu. Sebab, sampai saat kunjungan warga ke Posyandu masih rendah. Apalagi saat ini sedang terjadi KLB polio daerah.
Padahal peralatan di Posyandu saat ini sudah cukup memadai. Mulai dari alat pengukuran kepala untuk melihat perkembangan dan pertumbuhan bayi.
"Kalau perlu Ketua RT RW melakukan jemput bola. Kalau kita bergerak bersama-sama, saya yakin masalah Stunting dapat kita atasi. Ini bukan persoalan bisa atau tidak, tetapi mau atau tidak mau," pungkasnya.