Ribuan Ansor dan Banser Sumpah Setia Siap Satu Komando
Ribuan kader Ansor dan Banser Trenggalek melakukan Apel Kesetiaan Anggota yang di adakan Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Trenggalek.
Kegiatan itu berlokasi di pantai Cengkrog kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, Jumat 11 Maret 2022 sore.
Acara yang penuh semangat itu di hadiri dari jajaran Forkopimda Kabupaten Trenggalek, Forkopimcam Watulimo dan Kepala desa setempat, serta banom-banom NU se Kabupaten Trenggalek.
Mohammad Izzuddin Zaki ( Gus Zaki ), Ketua PC Ansor Trenggalek, saat memimpin dan membacakan ikrar kesetiaan mengatakan.
Apel ini merupakan apel kesetiaan anggota Ansor dan Banser Se Kabupaten Trenggalek untuk dapat selalu solid dan kompak dalam berorganisasi, patuh pada pimpinan mulai dari pimpinan pusat, pimpinan wilayah, pimpinan cabang hingga pimpinan ranting yang ada di desa-desa.
Ansor dan Banser di minta tetap satu komando dalam situasi dan kondisi apapun tidak terpecah oleh kepentingan apapun apalagi kepentingan lima tahunan seperti Pilkada, Pileg, dan Pilpres, jangan karena beda pilihan membuat kelompok kelompok sendiri
Ia juga menyampaikan hadirnya sahabat sahabat sore ini membuktikan eksistensi Ansor dan Banser Trenggalek yang kompak dan sanggup satu komando oleh pimpinan
"Kehadiran sahabat sahabat membuktikan Ansor dan Banser Trenggalek eksis dan kompak dalam satu komando" ucapnya
Menurut Gus Zaki, apel kesetiaan anggota ini merupakan bentuk kepercayaan pimpinan wilayah Jawa Timur kepada PC GP Ansor Trenggalek karena Ansor dan Bansernya merupakan yang paling kompak dan memiliki kader yang berseragam paling banyak baik Ansor maupun Bansernya
"PW Ansor Jawa Timur mempercayakan apel kesetiaan anggota dilaksanakan di Trenggalek melihat solidnya antar anggota dan memiliki kader yang berseragam terbanyak" imbuhnya.
Gus Zaki dengan penuh semangat menyampaikan dalam orasinya kepada seluruh kader Ansor dan Banser se Kabupaten Trenggalek membuktikan eksistensi dan kesetiaannya pada organisasi bahwa Ansor dan Banser tetap satu barisan dan satu komando,
Sebagai garda terdepan toleransi ketika Ansor Banser diserang di media seperti ketua umum Yaqut Cholil Qoumas padahal menyampaikan suatu kebenaran, satu kata untuk Ansor Banser harus melawan.
Ansor ada sejak 1934 sebelum kemerdekaan, ikut serta berjuang dalam semangat resolusi jihad 22 Oktober untuk meraih kemerdekaan.Pada 1965 saat diguncang komunisme Ansor dan Banser bersama TNI tetap konsisten menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Saat ini sahabat cukup menyatakan kesetiaan terhadap organisasi.Tidak terpecah dalam kondisi apapun. Tidak runtuh hanya gara-gara politik semata. Kader Ansor dan Banser ada di semua lintas, mulai lintas pekerjaan petani, nelayan, peternak ada dari pegawai, PNS dan pendamping sosial.
Ada dari kepala desa, dewan dan kepala daerah serta dari berbagai partai politik. Silahkan patuh pada mereka dalam pekerjaan. Namun dalam organisasi harus patuh kepada pimpinan organisasi Ansor dan Banser.
Di tempat yang sama Kabidpora Trenggalek mengaku senang dengan adanya apel kesetiaan anggota Ansor dan Banser, ia yakin kesetiaan itu untuk mempertahankan pemerintahan yang sah, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lebih konkret lagi Ansor Banser banyak membantu aparat keamanane menjaga keamanan masyarakat dan keluarga.
"Saya senang bisa gabung dalam acara ini dan merasa aman, karena begitu banyak kader Ansor dan Banser Trenggalek yang komitmen kepada NKRI"
Sebagai pemuda yang terorganisir dan berseragam di Ansor dan Banser ini dapat menjadi tuntunan masyarakat sebagai teladan sikap, perilaku, dan ucapan yang baik ditengah masyarakat.
Di pundak saudara ada beban sebagai contoh teladan masyarakat seperti dalam kegiatan yang bersifat sosial. Ketika ada musibah dan bencana Ansor dan Banser yang harus ada pertama dilokasi. Ketika ada tetangga yang sakit Ansor dan Banser harus menolong.
Ketika tetangga berduka Ansor dan Banser harus datang lebih dahulu menyiapkan kebutuhan pemakaman. Inilah sikap sosial yang baik yang telah banyak di lakukan oleh Ansor dan Banser Trenggalek. Demikian dilaporkan Imam Kusnin Ahmad.