RI Serukan Penghormatan Kedaulatan, Pidato Wapres JK di PBB
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia menyerukan pentingnya kerja sama di tingkat multilateral untuk menyelesaikan tantangan yang semakin kompleks dan berat.
“Indonesia meyakini hanya dengan nilai-nilai multilateralisme, dunia ini akan semakin stabil, damai dan sejahtera,” ujar Wapres.
Indonesia kembali menyerukan dukungannya kepada Palestina, dan memanggil komunitas internasional untuk bersatu menciptakan perdamaian melalui two-state solution. Selain itu, seperti keterangan resmi yang dirilis Kemenlu, Selasa 1 Oktober 2019, "persatuan bangsa Palestina diperlukan sebagai modal dasar untuk melanjutkan perjuangan."
Wapres tekankan pentingnya pencapaian SDGs. Hasil yang telah dirasakan Indonesia, antara lain, penurunan angka kemiskinan menjadi satu digit, penurunan ketimpangan, dan ribuan masyarakat telah menerima akses kesehatan dan pendidikan.
"Indonesia berkontribusi pada pembangunan global melalui kerja sama dengan mitra-mitra di Pasifik dan Afrika melalui Forum Indonesia-South Pacific, Pacific Exposition, dan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue."
Wapres Jusuf Kalla mengungkapkan hal itu dalam pidato nasional pada Debat Umum di Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-74, 27 September 2019. Tema pertemuan kali ini adalah “Galvanizing multilateral efforts for poverty eradication, quality education, climate action and inclusion”.
Wapres RI mengingatkan seluruh negara untuk menghormati nilai-nilai Piagam PBB tanpa terkecuali, termasuk komitmen untuk menghormati kedaulatan negara lain.
“Indonesia akan selalu menghormati prinsip kedaulatan negara lain. Di saat yang sama Indonesia juga mengharapkan negara lain menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Indonesia.”
Wapres RI menyampaikan pencalonan Indonesia untuk menjadi anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022, dan mengharapkan dukungan dari negara-negara sahabat.
Peran RI di Forum Internasional
Catatan ngopibareng.id, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menjadi perhatian khusus di forum PBB. Dalam sepuluh tahun ke depan, JK mengingatkan, dunia harus diarahkan untuk mendorong percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDG). Karenanya, upaya itu harus dimulai dari sekarang.
Wapres Jusuf Kalla mengungkapkan hal itu, saat memimpin sidang Sustainable Development Goals (SDG) Summit di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, 25 September 2019.
Pada kesempatan tersebut, Wapres juga turut berbagi mengenai prioritas pembangunan nasional berdasarkan “Visi Indonesia 2045".
Menurutnya, hal itu difokuskan pada empat pilar utama:
Pertama, Pengembangan sumber daya manusia (SDM),
Kedua, Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
Ketiga, Pemerataan pembangunan, dan
Keempat, Penguatan tata kelola pemerintahan.
Wapres RI mendapatkan kehormatan untuk memimpin Leaders' Dialogue mengenai “2030 – 2030 Vision", bersama dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Malta.
Sesi dialog ini bersifat strategis karena mengupas visi para Kepala Negara/ Pemerintahan dalam akselerasi pencapaian dalam sepuluh tahun terakhir menuju 2030.
Sesi dialog ini juga dinilai forward-looking karena mengidentifikasi berbagai tindakan dan kebijakan yang perlu segera diterapkan negara anggota PBB agar seluruh SDG dapat tercapai sesuai tenggat waktu pada tahun 2030.
“Terpilihnya Wapres RI untuk memimpin sesi mengenai '2030 – 2030 Vision' ini tidak terlepas dari reputasi Indonesia sebagai negara yang telah melaksanakan komitmen untuk implementasi SDG dan sekaligus memiliki visi ke depan untuk mempercepat implementasi SDG secara global".
Demikian disampaikan Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Duta Besar Dian Triansyah Djani.