RI Dorong Peran Selandia Baru Dekatkan Pasifik Selatan dan ASEAN
Indonesia tegaskan bahwa Selandia Baru dapat memainkan peran penting dalam kerja sama implementasi konkret ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Di antaranya, dengan Selandia Baru.
“Kerja sama maritim dan ekonomi potensial untuk dijajaki antara ASEAN dan Pasifik. Dengan adanya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, sudah saatnya ASEAN dan Pasifik bekerja sama untuk perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di Indo-Pasifik," ujar Indonesia yang diwakili Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN, Benny Y.P. Siahaan, dalam keterangan dikutip Sabtu, 22 Februari 2020.
Pada Pertemuan ke 27 ASEAN-Selandia Baru Senior Officials' Meeting di Siem Reap, Kamboja Indonesia tegaskan bahwa Selandia Baru dapat memainkan peran penting dalam kerja sama implementasi konkret ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, 20-21 Februari 2020.
ASEAN Outlook on the Indo-Pacific tahun merupakan manifestasi dari prinsip dialog dan kerja sama dalam ASEAN Way. Empat area kerja sama yang menjadi fokus yaitu kerja sama maritim, konektivitas, SDGs 2030, dan kerja sama ekonomi lainnya.
Pada pertemuan tersebut, Indonesia memimpin pembahasan agenda terkait arsitektur regional dan hubungan antar negara-negara besar (major powers).
"Perlunya prinsip dialog dan kerja sama di ASEAN untuk terus dipromosikan guna mengurangi rivalitas dan ketegangan di tingkat global dan regional menjadi pesan utama yang dimajukan oleh Indonesia," tuturnya.
Selandia Baru sebagai negara paling maju di Pasifik dapat menjadi jembatan penting bagi ASEAN dan Pasifik untuk menjalin kerja sama yang lebih erat.
Di sisi lain, Indonesia sebagai anggota ASEAN dan bagian dari Pasifik perlu menjadi motor peningkatan kerja sama kedua wilayah yang membentuk Kawasan yang lebih luas, Indo-Pasifik.
Selandia Baru telah menjadi mitra wicara ASEAN sejak tahun 1975. Pada tahun 2015, status hubungan ASEAN-Selandia Baru telah meningkat menjadi Kemitraan Strategis. Kedua belah pihak sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama guna mewujudkan Kawasan yang damai, stabil dan sejahtera.
"Aspek-aspek penguatan kemitraan strategis lain yang dibahas antara lain perdagangan dan investasi, perubahan iklim, good governance, UN Sustainable Development Goals, penanggulangan bencana, konektivitas, kerja sama maritim, dan inisiatif integrasi ASEAN," tutur Benny Y.P. Siahaan.
Advertisement