Rezeki Mengalir Lancar, Ini Amalan Gus Baha Sehari-hari
KH Bahauddin (Gus Baha) ceramahnya selalu dikuti banyak orang. Putra Kiai Nur Salim, pengasuh pesantren Al-Quran di Kragan, Narukan, Rembang, Jawa Tengah, ini memang dikenal komunikatif dalam bahasa Jawa. Meski begitu, ceramah-ceramah Gus Baha di media sosial mendapat perhatian secara luas dari masyarakat di luar Jawa.
Gus Baha selain sebagai murid Kiai Maimoen Zubair, juga murid dari Kiai Arwani Kudus dan Kiai Abdullah Salam, Kajen, Pati. Nasabnya bersambung kepada para ulama besar.
Gus Baha mempuyai ciri khas mengajarkan berislam dengan optismis dan bergembira. Pada saat mengajar khususnya kitab Tafsir Jalalain, Gus Baha menerangkan dari berbagai sisi, baik tata bahasa, ushul fiqih, hukum fiqih, sisi tasawuf hakikat dan tak lupa hikmah dari ayat tersebut
Salah satu Ayat yang diterangkan hikmahnya adalah surat An-Nur ayat 61. Ayat ini menerangkan tentang adab masuk rumah sendiri maupun orang lain.
Menurut riwayat, Asbabun Nuzul , dari ayat ini berkenaan dengan seseorang yang merasa berdosa jika ia makan sendirian. Jika ia tidak menemukan seseorang yang mau makan bersamanya, maka ia tidak mau memakan makanannya.
Gus Baha mengijazahkan amalan, agar rezeki kita lancar dan tidak menjadi fakir, yaitu pada saat kita masuk rumah khususnya rumah kita sendiri, yang dimungkinkan tidak ada orang yang menjawabnya, maka kita membaca salam untuk diri kita sendiri dengan membaca:
Assalaamu 'Alainaa Wa Alaa `Ibaadillaahish Shaalihiin'.
Artinya:
"Keselamatan semoga dilimpahkan kepada diri kami dan hamba-hamba Allah yang saleh". Dan para Malaikat yang akan menjawab salam yang kita ucapkan.
Kenapa orang yang mengucapkan salam tersebut rizkinya lancar ?
Gus Baha' menerangkan, orang yang mengamalkan, mendapatkan jaminan dari Allah Swt tahiyyatan min indhillahi mubarakatan thayyiba. Mendapatkan keberkahan dari sisi Allah swt. Dan tidak mungkin orang yang mendapatkan keberkahan hidupnya miskin.