Revolusi, Golkar Jatim Tak Ingin Terjebak Diksi Partai Tua
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur di usianya ke-56 tak ingin terjebak dengan diksi lama yang menyebut sebagai partai tua dan berpengalaman. Ketua DPD Golkar Jatim, Sarmuji mengaku, kini Golkar harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini.
“Tidak bisa lagi masalah sekarang diselesaikan dengan cara-cara lama seperti dulu,” ungkap Sarmuji usai acara tasyakuran akbar yang digelar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar secara virtual di Gedung DPD Golkar Jatim, Surabaya, Rabu 21 Oktober 2020 malam.
Saat ini, kata dia, pemikiran dan gaya hidup saat ini sudah jauh lebih modern. Sehingga, Partai berlambang pohon beringin itu harus melakukan cara baru untuk dapat mendapatkan simpati dari rakyat.
Untuk itu saat ini ia akan melakukan revolusi cara berkomunikasi dengan masyarakat untuk dapat suara yang tinggi untuk memenangkan Pemilu 2024 nanti.
“Partai sudah lama terputus komunikasi dengan rakyatnya karena itu dalam 7,5 bulan ini kita gelar interaksi baik melalui webinar, konsultasi sertifikasi masjid, lomba-lomba. Banyak yang kita lakukan untuk membangun interaksi. Kita juga harus berupaya mengikuti arus mainstream di Jatim. Kita niatkan revolusi komunikasi yang memungkinkan menjangkau konstituen kita,” ujarnya.
Karena itu, ia mengajak kepada seluruh kader yang ada untuk dapat menggunakan media sosial dalam melakukan interaksi dengan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyampaikan, saat ini Golkar masih menjadi partai yang dipercaya untuk membangun dan menjaga bangsa Indonesia.
“Partai Golkar harus terap satu dan solid, sehingga jadi parpol yang punya peran strategis menentukan arah bangsa Indonesia. Momentum HUT diharapkan, kita terus melakukan kegiatan untuk kemajuan bangsa dan optimis memenangkan pertarungan di Pilkada, terus berjuang tidak mengenal lelah,” ujarnya.