Pemerintah akan Revitalisasi SMK untuk Hadapi Industri 4.0
Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Wiryanta mengatakan, pendidikan vokasi menjadi fokus utama pemerintah saat ini untuk menciptakan tenaga terampil yang berdaya saing.
"Salah satu upaya yang kami lakukan ialah melalui sistem vokasi dengan melakukan sistem revitalisasi SMK untuk menghadapi revolusi industri 4.0," ujarnya saat menjadi pembicara dalam diskusi publik Pembangunan Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan Kejuruan Untuk Menghasilkan Tenaga Trampil dan Siap Kerja, Senin, 1 April 2019 di Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, Wiryanta juga menyampaikan revitalisasi SMK menjadi salah satu strategi pemerintah Indonesia dalam menyiapkan tenaga lulusan SMK yang terampil.
"Dengan begitu, lulusan SMK akan semakin siap dalam menghadapi dunia profesional di era keterbukaan pasar kerja dan revolusi industri 4.0," ujar Wiryanta.
Wiryanta, berharap sanggar Hanoman yang menjadi fasilitas untuk siswa di SMKN 12 bisa dimaksimalkan untuk pengembangan dan meningkatan kemampuan di bidang kesenian. Menurutnya seni menjadi bidang yang tidak bisa digantikan oleh teknologi di era industri 4.0.
"Seperti yang kita ketahui saat ini perkembangan teknologi dan robot semakin pesat. Hampir semua bidang tergeserkan dengan adanya robot dan teknologi, tapi untuk seni terutama seni kreatif ini tidak bisa tergantikan dengan apapun. Karena bidang ini menekankan inovasi dan kreatifitas seseorang,” kata Wiryanta.
Direktorat Kemendikbud Pembinaan SMK, Pipin Dwi Nugraeni turut hadir dalam acara tersebut. Saat menjadi pembicara ia mengatakan lulusan SMK harus mempunyai value dan standart kompetensi kelulusan agar bisa bersaing di era industri saat ini. Terutama dalam memperkuat literasi untuk mengembangkan kemampuan atau ciri khas khusus SMK.
"Kemampuan teknis dan kewirausahaan masih menjadi poin penting agar mereka bisa bersaing di era saat ini," kata Pipin.
Pipin menambahkan, salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah merombak semua instrument pendidikan SMK, melalui penyetaraan kurikulum berbasis industri serta melakukan revitalisasi sarana prasarana untuk menyesuaikan kebutuhan industri.
"Selain itu mengasah kreatifitas siswa juga sangat penting. Jangan berkutat disekolah saja tapi juga harus mengembangkan keilmuan yang diperoleh di sekolah, terutama dalam pemanfaatan teknologi," tambah Pipin.
Diinformasikan, diskusi publik ini diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Direktoral Jendral Informasi dan Komunikasi Publik bekerja sama dengan Kemendikbud Direktorat Pembinaan SMK. Acara yang diselenggarakan di SMKN 12 diikuti setidaknya 200 siswa dan siswi jurusan seni kreatif. (pts)