Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), menyebutkan, pada 2019 pemerintah tak lagi fokus pada pengembangan infrastruktur dalam revitalisasi SMK. Sebab, pemerintah sudah mencanangkan untuk mengalihkan perhatian pada pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia). "Walaupun belum sepenuhnya tetapi juga sudah tercapai target yang diharapkan," katanya di Malang. Namun dengan begitu, Kemendikbud tak begitu saja melupakan pengembangan infrastruktur. Sebab, pembangunan sekolah-sekolah yang teknologi pembelajarannya masih belum baik pun masih tetap disempurnakan. Selain itu, Muhadjir mengaku juga mengubah sistem kurikulum dalam revitalisasi SMK pada tahun ini. Dari yang awalnya supply base menjadi demand base. "Tidak seperti dulu secara sepihak menetapkan kurikulum sendiri, meluluskan sendiri. Akibatnya lulusan tidak terserap di dunia kerja karena tidak sesuai dengan permintaan lapangan bekerja," ungkapnya. Maksud dari demand base yakni dunia industri, dunia usaha dan lapangan kerja ikut serta dalam menentukan kurikulum SMK. Sehingga kebutuha mereka tentang lulusan SMK dapat terpenuhi. "Supaya cocok maka mereka harus datang ke sekolah, diundang bersama-sama, menetapkan kurikulumnya kemudian juga menyediakan lahan tempat usaha dan industrinya untuk praktek siswa," bebernya. "Sehingga anak-anak SMK sekarang 60 persen pelajarannya harus berada di dunia industri dan dunia usaha, sisanya baru sekolah," imbuhnya. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menambahkan saat ini dunia pendidikan di Indonesia telah memasuki era bonus demografi. Artinya jumlah anak-anak atau penduduk yang produktif semakin besar hingga tahun 2036 mendatang. "Mereka harus siapkan betul-betul kemampuan dan keahliannya agar nanti menjadi orang usia produktif tapi pekerjaannya juga produktif pula," tegasnya. Menurut Muhadjir, anak usia produktif atau orang usia produktif belum tentu bekerja produktif. Hal itulah yang menjadi masalah apabila tidak disinkronkan. "Jadi kan harus di samping dia berusia produktif, dia harus juga bekerja di lapangan kerja yang produktif juga dan itu SMK antara lain," pungkasnya. (umr)