Revitalisasi Mubaligh Muhammadiyah, Begini Strategi yang Ditempuh
Perkembangan dunia informasi, menuntut para juru dakwah untuk memanfaatkannya. Agar umat Islam makin sadar akan kehadiran di era percepatan informasi itu.
"Para Mubaligh Muhammadiyah harus selalu mengikuti perkembangan zaman termasuk dalam pengunaan media sosial.
“Para Mubaligh diharapkan juga akrab dengan media sosial, sehingga bisa memanfaatkan media sosial sebagai media dakwah,” kata Tafsir, aktivis Muhammadiyah.
Tafsir yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Jawa Tengah mengungkapkan hal itu dalam Pembukaan Workshop Revitalisasi Mubaligh Muhammadiyah, belum lama ini, di Gedung Siti Walidah, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Tafsir menambahkan, dinamika kehidupan masyarakat terus bergerak dengan cepat dan dinamis. Karena itulah para mubaligh Muhammadiyah harus bisa mengikuti dinamika sosial yang terjadi.
“Dakwah tidak melulu hanya disampaikan melalui lisan dan tulisan, melainkan juga melalui digital seperti halnya pemberdayaan website dan media sosial. Mubaligh Muhammadiyah harus mulai paham soal ini,” kata M Abdul Fatah.
Menurutnya, dakwah harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Ketika dinamika sosial terjadi maka dinamika harus juga di pahami oleh para Mubaligh Muhammaidiyah.
“Melalui workshop inilah para Mubaligh Muhammadiyah harus memahami fenomena sosial yang terjadi saat ini,” paparnya.
Tafsir juga mengingatkan, kondisi mubaligh mengalami pasang surut dalam memahami fenomena sosial yang ada. Karena itu, workshop seperti ini menjadi membangun silaturahmi dengan pimpinan maupun anggota sehingga akan saling memberi informasi tentang dimanika sosial yang terjadi.
Hal senada disampaikan M Abdul Fatah, Wakil Rektor IV Bidang Al- Islam Kemuhammadiyahan dan Kerja sama UMS, menyarankan kepada para penceramah Muhammadiyah harus melakukan inovasi dakwah melalui media digital.
“Dakwah tidak melulu hanya disampaikan melalui lisan dan tulisan, melainkan juga melalui digital seperti halnya pemberdayaan website dan media sosial. Mubaligh Muhammadiyah harus mulai paham soal ini,” kata M Abdul Fatah. (adi/md-or.id)