Respons Ustaz Adi Hidayat soal Jabatan Utusan Khusus Presiden yang Dilepas Gus Miftah
Pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman, yang akrab disapa Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, menimbulkan berbagai spekulasi.
Ustaz Adi Hidayat disebut-sebut menjadi penggantinya. Unggahan di platform TikTok menarasikan, Ustaz Adi Hidayat telah resmi menggantikan posisi Gus Miftah dengan memanfaatkan sebuah foto, yang menampilkan Presiden Prabowo Subianto sedang berjabat tangan dengan Ustaz Adi Hidayat.
Faktanya, Presiden Prabowo Subianto belum memberikan pernyataan resmi mengenai siapa yang akan menggantikan posisi hingga hari ini. Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menjelaskan jabatan Utusan Khusus Presiden memiliki perbedaan dengan jabatan lain di kabinet.
"Posisi ini dapat dibiarkan kosong jika individu yang sebelumnya menjabat memutuskan untuk mengundurkan diri," ungkapnya ke wartawan.
Ustaz Adi Hidayat Bilang Hoax soal Pengganti Gus Miftah
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa kabar dirinya menggantikan jabatan Gus Miftah adalah hoax. “Teman-teman, seperti diketahui dan juga telah viral bahwa beberapa hari ini muncul narasi di media sosial juga di grup-grup WhatsApp, dan bahkan saya sendiri dapati beberapa pertanyaan, dan yang luar biasanya juga beberapa mengucapkan ucapan selamat dan doa terkait dengan isu ditetapkannya diresmikannya diangkatnya sebagai Staf Khusus Presiden,” terang Ustadz Adi Hidayat dalam video klarifikasinya, dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official.
“Nah melalui video ini saya ingin menyampaikan bahwa isu dimaksud tidak benar adanya. Sekali lagi kami ingin sampaikan bahwa isu dimaksud penetapan, pengangkatan, pelantikan, apapun diksinya terkait Staf Khusus Presiden itu tidaklah benar adanya,” tegas pendakwah berusia 40 tahun ini.
Hak Prerogatif Presiden
Ustaz Adi Hidayat meyakini masih banyak orang yang lebih pantas untuk mengisi posisi tersebut. “Saya berkeyakinan bahwa banyak orang yang lebih baik, banyak orang yang lebih pantas, lebih berwawasan dengan posisi dimaksud, dan tentu bapak presiden dengan kepemilikan hak prerogatif yang penuh serta wawasan yang sangat mendalam beliau akan lebih dapat menentukan staf terkait yang lebih baik dan lebih berkualitas dibandingkan dengan kami,” tutur ulama Muhammadiyah ini.
Tetap Berjuang untuk Umat
Kendati tidak menjadi bagian dari Kabinet Merah Putih, Ustaz Adi Hidayat tetap melakukan kebaikan-kebaikan yang bisa dikerjakan dalam mendampingi masyarakat dan umat.
“Tentu posisi kami saat ini yang mendampingi masyarakat, mendampingi umat, berusaha menjadi paku untuk negara ini siapapun yang memerintah akan terasa lebih nyaman, lebih baik untuk mendukung setiap program-program positif yang menyejahterakan, berkeadilan sosial, dan bermanfaat untuk kita semua,” tuturnya.
“Pun demikian, bila ada hal-hal yang dipandang juga mungkin dalam satu sisi kurang sesuai tentu kita juga bisa memberikan masukan secara proporsional dengan cara yang baik sesuai dengan kemampuan yang bisa kita berikan yang tentunya diharapkan melahirkan pencerahan-pencerahan untuk kebaikan kita semua,” tandas pendakwah kelahiran 11 September 1984 ini.
Profil Ustaz Adi Hidayat
Pendiri Quantum Akhyar Institute 2013.
Jabatan Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027
Studi di Kulliyyah Dakwah Islamiyyah di Tripoli, Libya, dan meraih gelar S1 serta S2 di bidang dakwah Islam.
Tidak pernah menetapkan biaya untuk orang yang mengundangnya untuk berceramah. Ia bahkan rela membeli tiket pesawat dan biaya transportasi lainnya jika ceramah tersebut berlangsung di luar kota.
Penghasilan dari kanal YouTube, Adi Hidayat Official, yang memiliki lebih dari 4,9 juta subscriber dan 2.190 video.
Bisnis travel dan umrah.