Respon Sikap Jokowi, BEM UI Takkan Hapus The King of Lip Service
Presiden Joko Widodo menganggap kritikan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bentuk ekspresi mahasiswa. Dalam iklim negara demokrasi hal itu adalah wajar dan bisa dimaklumi.
"Ya, ini negara demokrasi. Jadi kritik itu ya boleh-boleh saja. Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," ujar Presiden saat memberikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 29 Januari 2021.
Namun demikian, Kepala Negara mengingatkan, bangsa Indonesia memiliki budaya-budaya tata krama dan sopan santun. Presiden juga memandang kritik para mahasiswa kepada dirinya sebagai suatu hal yang biasa.
Tanggapan BEM UI
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menegaskan tidak akan menghapus atau take down postingan meme Presiden Joko Widodo 'The King of Lip Service'.
"Kami tidak men-takedown postingan (media sosial)," kata Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra, Selasa, 29 Juni 2021.
Sebab, kata dia, yang disampaikan pihaknya bukan tanpa dasar. Leon mengatakan, memberkan kritikan itu kepada Presiden Joko Widodo karena mempunyai dasar dan melalui kajian.
Buzzer Presiden yang Kebakaran jenggot
"Karena kami punya dasar, punya kajian, isu-isu yang kami kawal, isu-isu itu yang kamitolak, dan faktanya Presiden kan menerima kritikan itu, yang kebakaran jenggot 'kan buzzernya," kata Leon.
Leon mengatakan, hal itu bahkan sudah disampaikan dalam pertemuan dengan pihak rektorat. Selain itu, dalam pertemuan itu mereka juga menyampaikan alasan memberikan kritik pada Presiden Joko Widodo.
Postingan BEM UI yang Menggegerkan
Sebelumnya BEM UI trending topic di Twitter setelah memosting meme Presiden Jokowi yang bernada satire. Pada meme yang diunggah akun resminya @BEMUI_Official, BEM UI menjuluki Presiden Jokowi sebagai 'The King of Lip Service'.
Meme tersebut menyoroti paradoks pernyataan dan sikap Jokowi selama masa kepemimpinannya sejauh ini. Presiden ke-7 RI tersebut dinilai kerap mengobral janji manis, tapi tak selaras dengan realita. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya.
Alih-alih mendapat dukungan, BEM UI malah dipanggil pihak rektorat. Para pengurus dimintai keterangan dan penjelasan mengenai meme yang diunggah di media sosial.
Pihak Rektorat UI lantas memanggil sejumlah pengurus BEM UI lewat surat nomor: 915/UN2.RI.KMHS/PDP.00.04.00/2021 yang ditandatangani oleh Direktur Kemahasiswaan UI, Tito Latif Indra.
Leon Alvinda Putra sebelumnya mengatakan, unggahan tersebut sebagai kritik kepada Presiden Joko Widodo. Mereka menilai Presiden sering mengeluarkan pernyataan namun bertolakbelakang dengan realita di lapangan.
"BEM UI hanya menyampaikan kritik kepada Presiden Jokowi yang tidak konsisten dengan KPK ucapannya. Tidak ada niat untuk makar atau menurunkan Presiden di tengah jalan," kata Leon Alvinda.
Keberanian BEM UI mengkritik Presiden lewat meme yang vital, mendapat dukungan dari BEM UGM.
Advertisement