Respon Pj Walkota Mojokerto Melihat Warganya Terseret Arus Sungai
Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro melakukan takziah ke rumah duka korban tenggelam terseret derasnya arus di aliran Sungai Banyak, Dusun Watu Tumang, Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet, Sabtu 10 Februari 2024, malam.
Terdapat dua korban dalam peristiwa kecelakaan tersebut. Keduanya adalah warga Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, pasangan suami istri (pasutri), Ari Budi Yuwono, 52 tahun dan Ririn Martiningsih, 52 tahun.
"Alhamdulillah, salah satu korban sudah berhasil ditemukan. Kita berharap, semoga sang suami juga bisa segera ditemukan," ujar sosok yang akrab disapa Mas Pj ini.
Didampingi sejumlah jajaran Pemkot dan Camat setempat, selain menyampaikan ucapan duka, Pj Ali Kuncoro juga menyerahkan sejumlah santunan kepada keluarga korban.
Sebelumnya, Mas Pj juga telah bergerak cepat meninjau langsung proses pencarian dua korban yang dilaporkan tenggelam terseret derasnya arus di aliran Sungai Banyak.
Dalam proses pencarian korban, Pemkot Mojokerto berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Mojokerto untuk menerjunkan tim SAR gabungn yang melibatkan sejumlah relawan.
"Dari Pemkot, juga menerjunkan dinas terkait. Ada satpol PP dan juga Tagana Kota Mojokerto, yang turut terlibat langsung dalam proses pencarian" tambah Mas Pj.
Sementara itu, saat ini proses pencarian dihentikan karena kondisi sudah malam. Hal tersebut berdasarkan laporan perkembangan terbaru dari Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Kabupaten Mojokerto Saiful Anam, yang juga bagian dari tim pencarian.
"Sebagaimana standart operasi SAR, jadi dihentikan. Besok akan kita lanjutkan bersama tim BASARNAS Surabaya, yang malam ini merapat ke lokasi," terangnya.
Sebagai informasi, kronologi kecelakaan tersebut bermula ketika keduanya sedang bermain air bersama keempat ponakannya, siang hari sekitar pukul 12.30. Lokasi aliran sungai tersebut berjarak sekitar 20 meter dari rumah singgah pasutri yang ada di Dusun Watu Tumang.
Kemudian terjadi hujan deras sehingga debit air tiba-tiba naik. Seluruhnya lantas bergegas untuk naik. Keempat keponakan pasutri tersebut naik terlebih dulu dan berhasil menyelamatkan diri. Namun, nahas bagi Ari dan Ririn. Keduanya gagal menyelamatkan diri, tenggelam terseret derasnya arus.