Respon Istana Soal Meninggalnya Patmi Pejuang Kendeng
Jakarta: Terkait dengan Aksi Semen Kaki yang dilakukan oleh petani Kendeng rupanya telah sampai di Telingan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Jokowi juga sudah mendengar kabar meingalnya salah satu petani perempuan asal Penanggungan Kendeng bernama Patmi (48).
Patmi meninggal akibat serangan jantung setelah melakukan aksi cor semen dikakinya. Peerempuan ini sendiri melakukan aksinya sejak seminggu terakhir bersama dengan banyak warga Petani kendeng di Istana Merdeka, Jakarta.
Saat itu Patmi sendiri ingin pulang setelah melakukan aksi mengecor semen di kaki pada Senin, (20/3). Namun sekitar pukul 02.30 WIB perempuan ini mengeluh badannya tidak nyaman sehingga membuat dokter meriksanya.
Kemudian Patmi muntah dan diikuti kejang-kejang sehingga harus dilarikan ke RS St. Carolous Salemba. Saat dirumah sakit pihak dokter menyatakan jika Patmi telah meninggal dunia mendadak kerena akibat serangan jantung.
Aksi Semen Kaki ini sudah dilakukan oleh warga Kendeng sejak Senin, 13 Maret 2017. Mereka melakukan aksinya ini untuk protes karena pemerintah tetap mendirikan pabrik semen meski putusan Mahkamah Agung (MA) sudah membatalkan perizinanya.
Sementara itu respon Presiden Jokowi disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki saat berada di Kompleks Istana pada selasa, (21/3). Teten mengatakan jika Jokowi meminta agar pihaknya mengurus kepulangan jenazah.
‘Pak Presiden Jokowi sudah meminta kami untuk mengurusi jenazah. Presiden meminta kami mengurusi kepulangan jenazah ke kampung halamannya’ ujar Teten.
Teten juga mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya salah satu Petani Kendeng yakni Patmi. Dia juga meyampaikan jika pihak pemerintah disamping mengurus kepulangan jenazah juga akan memberikan santunan untuk meringankan beban keluarga almarhum.
Sementara itu almarhum Patmi dan puluhan petani dari kendeng, Jawa Tengah dan juga bebrapa aktivis lingkungan hidup bermaskud menuntut Jokowi. Presiden Jokowi dituntut agar mencabut izin yang dikeluarkan Gubernur Jawa tengah untuk PT Semen Indonesia.
Tuntutan tersebut dilakukan dengan Aksi Semen Kaki oleh sejumlah petani. Mereka menginginkan agar izin tersebut cepat dicabut karena jika dibarkan terus berjalan akan merusak lingkunga. Mereka menilai perizinan itu melangkahi janji Jokowi ke petani pada Agustus 2016 lalu. (frd)