Resmikan Masjid & Gedung Dakwah Muhammadiyah, Ini Pesan Haedar
Muhammadiyah terus mengembangkan dakwahnya, baik pendirian masjid dan gedung dakwah, serta fasilitas aman usaha. Apalagi, setelah muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta belum lama ini.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo telah menyelesaikan pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah dan renovasi Masjid An-Nur yang menghabiskan anggaran Rp. 30 miliar, kedua bangunan tersebut diresmikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, Rabu 30 November 2022.
Acara peresmian dirangkaian dalam satu acara dengan Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), dan Peresmian Masjid At-Tanwir Umsida. Peresmian ini menjadi agenda peresmian pertama yang dilakukan oleh Haedar Nashir pasca ditetapkannya kembali sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027.
Header menyampaikan tahniah atas peresmian ini, “Saya atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah beserta seluruh tokoh yang hadir, meresmikan gedung dakwah Muhammadiyah Sidoarjo dan Masjid An-Nur Muhammadiyah Sidoarjo,” ujarnya.
Manfaat bagi Umat Islam
Dia berharap dua bangunan ini memberikan manfaat seluas-luasnya bagi umat. Tidak lupa Haedar juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut berperan aktif dalam pembangunan masjid dan pusat dakwah Muhammadiyah Sidoarjo, terlebih kepada Pemprov Jatim yang telah memberikan dana hibah ke Muhammadiyah Sidoarjo.
Ketua PDM Sidoarjo, drh. Zainul Muslimin dalam sambutannya menyampaikan bahwa, Gedung Dakwah Muhammadiyah Sidoarjo yang terdiri enam telah selesai dan siap diresmikan. Dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berperan serta dalam pembangunan dua pusat keunggulan ini.
“Kalau kita semuanya bergerak beraksi, dengan program-program yang terukur, dengan program yang terstruktur dan senantiasa berpegang pada efisiensi dan efektifitas, maka kita akan bisa menghadirkan out come, bahkan impact yang dahsyat.” Tuturnya.
Terkait dengan kerja-kerja peradaban yang dilakukan oleh Muhammadiyah, Ketua LazisMu Wilayah Jatim ini menuturkan bahwa, itu dilakukan secara ikhlas oleh para penggerak Muhammadiyah. Ikhlas, imbuhnya, bukan diukur dari tidak menerima gaji saja. Melainkan ukurannya adalah pemberian yang terbaik dan manfaat kepada Muhammadiyah dan Islam.
Terkait dengan keberadaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Zainul Muslimin menuturkan bahwa, tugas berat lain yang dihadapi oleh Umsida adalah mengembangan dan membangun cabang-cabang Muhammadiyah di Sidoarjo untuk segera memiliki Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang bermanfaat bagi seluas-luasnya.
“Yang di tempat-tempat itu (cabang Muhammadiyah), beliau (Rektor Umsida) memberikan support untuk memberikan AUM,” imbuhnya.
Advertisement