Resmikan Gedung Sekolah Vokasi, Presiden: Modal Siapkan SDM
Presiden Joko Widodo mengatakan, prioritas Kabinet Indonesia Maju lima tahun ke depan adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut diyakini sebagai salah satu modal bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah, selain infrastruktur yang baik serta kelembagaan dan cara kerja yang efisien.
"Infrastrukturnya baik, SDM-nya kuat, kelembagaan dan cara kerjanya efisien, itulah modal kita untuk bisa keluar dari middle income trap dan akan bisa membawa kita untuk menjadi negara maju," katanya saat meresmikan Gedung Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 26 Agustus 2020.
Presiden berpandangan bahwa krisis kesehatan dan ekonomi yang melanda dunia, termasuk Indonesia saat ini harus dijadikan momentum untuk mengejar ketertinggalan. Selain itu, juga untuk menyelesaikan masalah-masalah fundamental serta mempersiapkan strategi besar terutama di bidang pengembangan SDM.
Di saat puncak bonus demografi sekarang ini, usia kerja mendominasi proporsi penduduk Indonesia. Ini berarti peluang kerja harus disediakan sebanyak-banyaknya.
"Kita harus meningkatkan kapasitas SDM kita agar lebih produktif dan lebih kompetitif, dan pendidikan vokasi menempati posisi penting dalam strategi pengembangan SDM kita," katanya.
Dalam pengembangan SDM, lembaga pendidikan tinggi tentu menempati posisi yang sangat central. Perguruan tinggi memiliki ekosistem pembelajaran yang baik, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan potensial untuk mengembangkan inovasi.
"Tetapi harus diakui, di luar pendidikan tinggi ada industri yang langsung bekerja di lapangan, yang praktik langsung di lapangan. Ada ekosistem kewirausahaan, ada research and development, dan ini merupakan sumber pembelajaran yang baik bagi generasi muda kita, apalagi dalam pendidikan vokasional," jelasnya.
Oleh karena itu, Presiden menyambut baik bantuan dari Grup Sinar Mas dan Grup Astra kepada Undip dalam bentuk gedung beserta infrastruktur pendukungnya untuk pendidikan vokasi di Undip. Menurutnya, ini merupakan inisiatif yang perlu didukung dan diapresiasi.
Meskipun demikian, Presiden mengingatkan bahwa selain penyediaan infrastruktur di dalam kampus, yang juga sangat penting adalah akses mahasiswa untuk magang, akses mahasiswa untuk belajar sambil bekerja di dalam industri. Bukan dalam waktu 1-2 minggu, melainkan minimal selama satu semester.
"Itulah inti dari kebijakan merdeka belajar, kampus merdeka, bahwa mahasiswa diberi akses dan didukung untuk belajar kepada siapa saja dan di mana saja, yang bisa memberikan pengetahuan, yang bisa memberikan keterampilan baru yang relevan yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang dibutuhkan oleh industri," katanya.
Pemerintah sedang bekerja keras untuk membangun kawasan-kawasan industri dan salah satu kawasan industri terpenting adalah kawasan industri di sepanjang super koridor ekonomi pantai utara Jawa.
Koridor ini telah dilengkapi dengan ketersediaan akses logistik yang baik, tol darat yang sudah tersambung baik, ada tol laut, ada tol udaranya, dekat dengan pelabuhan dan bandara, serta telah dilengkapi dengan ketersediaan listrik yang melimpah di pulau Jawa.
"Industri-industri dalam kawasan ini kita dorong untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan, terutama pendidikan vokasi dan kita dorong untuk bersinergi, bekerja sama dengan para pelaku usaha kecil, usaha mikro, usaha menengah untuk membangun sinergi kekuatan nasional," kata Presiden.
Presiden juga mengajak semua pihak terkait, pelaku industri, pelaku UMKM, dan lembaga pendidikan tinggi untuk memanfaatkan momentum pengembangan kawasan industri ini sebagai ajang sinergi untuk melakukan lompatan kemajuan. Oleh karena itu, Presiden berpandangan bahwa inovasi model kerja sama harus terus dikembangkan.
"Masing-masing pihak harus membuka diri untuk berubah, untuk menemukan cara-cara baru, untuk menemukan model kerja sama baru yang saling menguntungkan dan menghasilkan nilai tambah yang maksimal untuk perekonomian nasional kita," katanya.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.