Resmikan Bendungan Karalloe, Presiden Harap Produksi Pangan Naik
Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Karalloe dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sulawesi Selatan, pada Selasa, 23 November 2021.
Bendungan yang menghabiskan anggaran sebesar Rp1,27 triliun tersebut memiliki kapasitas tampung 40,50 juta meter kubik dan luas genangan 145 hektar.
"Alhamdulilah Bendungan Karalloe yang dibangun menghabiskan anggaran Rp1,27 triliun hari ini telah selesai dan siap diresmikan," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menjelaskan, meskipun bendungan ini berada di Kabupaten Gowa, Bendungan Karalloe nantinya akan memberikan manfaat untuk mengairi 7 ribu hektar lahan pertanian yang ada di Kabupaten Jeneponto. Melalui manfaat tersebut, Bendungan Karalloe diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para petani.
"Dengan adanya Bendungan Karalloe ini, petani yang sebelumnya hanya panen padi sekali, palawija sekali, nanti insyaallah bisa dua kali panen padi dan sekali palawija," ujarnya.
Keberadaan Bendungan Karalloe juga diharapkan dapat mengurangi banjir di Kabupaten Jeneponto hingga 49 persen. Selain juga diharapkan dapat memberikan manfaat lain bagi masyarakat sekitar, mulai dari pembangkit listrik tenaga air sebesar 4,5 megawatt, air baku 440 liter/detik hingga pariwisata.
"Bendungan ini akan memberikan dampak yang baik karena airnya dimanage untuk pembangkit listrik, air baku, yang semuanya nanti diperuntukkan bagi masyarakat," katanya.
Usai meresmikan bendungan, presiden kemudian melepas benih ikan dan berdialog bersama sejumlah petani yang merasakan langsung manfaat kehadiran Bendungan Karalloe. Para petani pun menyampaikan apresiasi sekaligus aspirasinya kepada kepala negara.
Beberapa menteri terlihat hadir, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono,