Resmikan Asrama Haji, Menag: Syiar Islam Wasathiyah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, syiar Islam Wasathiyah membutuhkan infrastruktur yang memadai dan representatif bagi umat. Sebagaimana Asrama haji yang dibangun setara dengan hotel bintang 3 di Makassar.
Menurut Gus Menteri, tahun ini pelaksanaan haji diharapkan bisa terwujud, meski sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Saudi. Karenanya, Kemenag terus melakukan sejumlah persiapan, dengan merumuskan sejumlah skenario, termasuk vaksinasi jemaah haji.
"Ibadah haji itu bukan sekedar ritual semata, di sana ada nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaran, toleransi dan sebagainya. Karenanya, asrama haji bukan sekedar untuk menampung dan melayani jemaah saja, tapi lebih dari itu, bisa dimanfaatkan sebagai sarana syiar Islam Washatiyah," kata Gus Menteri, panggilan akrabnya, dalam keterangan Sabtu 3 April 2021.
Menag mengungkapkan hal itu, saat meresmikan Wisma Shafa Asrama Haji Sudiang Makassar. Bangunan empat lantai ini dibangun dengan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2020, di Makassar, Sabtu 3 April 2021.
Total ada 59 kamar baru dan aula yang mampu menampung 250 orang. Fasilitas wisma ini sudah standar hotel bintang 3. Wisma Shafa ini melengkapi sarana prasarana asrama haji Sudiang yang telah dibangun sebelumnya, yaitu: Wisma Jabal Uhud, Wisma Bir Ali, Wisma Zam Zam, dan Wisma Raodlah.
Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu
Selain Wisma Shafa, diresmikan juga gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kankemenag Kab. Bulukumba, Sulsel.
Tampak hadir, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis, Rektor UIN Alauddin, Kepala UPT Asrama Haji Sudiang Makassar, Kapolda Sulsel Irjen Pol. Merdisyam, Ketua MUI Sulsel Anregurutta KH. Sanusi Baco, Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel serta para Kakankemenag dan Kasi PHU Se-Sulsel.
Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel Khaeroni melaporkan bahwa selama pandemi, jajarannya aktif menggencarkan kampanye dan sosialisasi penanggulangan Covid-19. Kanwil juga secara intens melakukan pembinaan dan manasik haji kepada calon jemaah melalui program
"Sulsel saat ini dalam hal waiting list (daftar tunggu) masih menempati urutan pertama di Indonesia, yakni rata-rata 31 tahun. Kabupaten Bantaeng menjadi Kabupaten yang memiliki daftar tunggu terlama, yakni 44 tahun," jelas Khaeroni.
Usai peresmian, Gus Menteri sempat meninjau sejumlah kamar dan fasilitas di Wisma Shafa.
Advertisement