Resmi, Nasih Kembali Pimpin Unair Periode 2020-2025
Prof Mohammad Nasih secara resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Airlangga (Unair) untuk kedua kalinya. Dia terpilih secara aklamasi dalam pemilihan rektor melalui sistem online, pada 31 Maret 2020.
Proses pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unair, Prof Muhammad Hatta Ali di Aula Garuda Mukti Gedung Rektorat Unair, Surabaya, Selasa 16 Juni 2020.
Dalam prosesi tersebut, Hatta Ali menyampaikan, proses yang dilalui oleh Nasih sudah melalui proses seleksi cukup panjang dan akuntabel.
“Proses penjaringan dan seleksi tidak hanya akuntabel, yaitu digunakannya musyawarah mufakat oleh MWA. Dari itu semua, kita yakin Unair akan dapat lebih maju lagi sebagai universitas yang terpandang, diakui dunia, dengan tetap menjunjung tinggi nilai excellence with morality,” ujar Hatta Ali.
Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI), Muhadjir Effendy menyampaikan ucapan selamatnya secara langsung kepada Nasih.
Dia mengatakan, dengan darma bakti yang telah diberikan selama ini oleh Nasih sejak masih menjabat sebagai wakil rektor dan kini menjadi rektor tak salah Unair telah menorehkan banyak prestasi gemilang.
“Selamat atas pelantikan dari teman baik saya Prof Nasih dan saya tahu beliau seorang pekerja keras telah menunjukkan darma baktinya yang sudah cukup teruji baik ketika jadi wakil rektor dan kemudian jadi rektor sampai sekarang," kata Muhadjir.
"Sudah terbukti sekarang Unair naik peringkat dari rangking 700-an, bahkan 800-an malah sekarang sudah turun artinya sudah naik ke rangking kelompok 500 perguruan tinggi kelas dunia. Ini prestasi yang luar biasa,” sambung dia.
Dengan kembali terpilihnya Nasih, Muhadjir berharap, rektor asli Lamongan tersebut dapat bekerja lebih keras untuk membuat lompatan yang lebih baik lagi. Utamanya, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat nasional maupun global.
Sementara itu, Nasih menyampaikan terima kasihnya atas dukungan dari banyak pihak yang telah mendukungnya selama ini dalam memajukan Unair.
Dalam periode kedua ini, Nasih masih tetap ingin terus memperbaiki kualitas pendidikan, meski saat ini sudah ada 40 program studi yang mendapat akreditasi internasional. Tak hanya, itu peringkat Unair pun naik direntang 521-531 dunia.
“Publikasi internasional juga cukup menggembirakan jumlahnya, hari ini Unair pada posisi 7 perguruan tinggi di Indonesia dengan jumlah publikasi terbanyak. Ke depan kami ingin bukan hanya soal kuantitas, tapi banyak manfaat juga pada mssyarakat. Dengan akreditasi internasional lulusan kita diterima di perusahaan multinasional,” tutur Nasih.
Penelitian itu utamanya, aku Nasih, paling dekat adalah dapat menciptakan obat atau vaksin khusus untuk mengatasi wabah virus corona.
“Jangka pangjang dapat vaksin, rasa-rasanya belum ada obat yang dihasilkan Indonesia secara murni oleh orang Indonesia dengan bahan-bahan yang juga dari Indonesia,” pungkasnya.