Resmi, Liga Prancis Tidak Bisa Dilanjutkan
Dua kompetisi kasta teratas di Prancis, Ligue 1 dan Ligue 2 diputuskan tidak bisa diselesaikan setelah Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe memutuskan larangan seluruh aktivitas yang mengundang kerumunan besar hingga Agustus mendatang.
Larangan ini dikeluarkan oleh Pemerintah Prancis menyusul 24.000 kematian akibat Covid-19, dan 128.000 kasus positif.
Sebelumnya, kompetisi domestik di Prancis ditangguhkan sejak 8 Maret lalu. Sementara tiga hari kemudian, PSG memainkan laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions terakhirnya melawan Borussia Dortmund.
"Musim 2019-2020 olahraga profesional, termasuk sepak bola tidak bisa dilanjutkan," bunyi pernyataan resmi Edouard seperti dikutip dari Metro.
"Mungkin hanya olahraga individu di luar ruangan yang bisa dilakukan, tetap dengan memperhatikan jarak sosial."
"Tidak mungkin olahraga di tempat tertutup bila dilakukan secara tim atau ada kontak," tambahnya.
PSG sebagai juara bertahan Ligue 1 saat ini sedang memimpin klasemen sementara dengan 12 poin. Namun, mereka belum ditentukan sebagai juara kompetisi domestik karena masih harus menunggu kepastian dari otoritas sepak bola setempat.
Nasib kalender olahraga besar lain di Prancis masih lebih baik dibanding sepak bola. Pasalnya, lomba balap sepeda bergengsi, Tour de France, dan turnamen tenis Prancis Terbuka bisa dijadwal ulang pada September mendatang.
Pembatalan Ligue 1 merupakan yang pertama dari lima liga top Eropa yang diputuskan tidak bisa dilanjutkan. Sebab, saat ini beberapa kompetisi domestik di negara-negara dengan tradisi sepak bola kuat seperti La Liga di Spanyol, Premier League di Inggris, Budesliga Jerman, Serie A Italia sedang direncanakan dilanjutkan.
Beberapa tim di Premier League, serta beberapa klub di Italia dan Spanyol sudah bersiap-siap menggelar latihan lagi. Bahkan di Inggris, sudah ada Arsenal, Tottenham, dan West Ham United yang sudah memulai latihan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang sangat ketat.