Risiko Kematian Akibat Kanker Dapat Dicegah, Ini Caranya
Berdasarkan data Globocan tahun 2018, jumlah kasus baru kanker di Indonesia adalah 348.809 kasus, dengan estimasi kematian sebanyak 207.210 jiwa.
Adi Husada Cancer Center (AHCC) mengungkapkan, tentu saja hal ini bisa dicegah dengan deteksi dini. Risiko kematian akibat kanker bisa dicegah dengan deteksi dini.
Untuk mencegah risiko, Anda perlu melawan mitos-mitos tentang kanker yang tersebar di masyarakat. Mitos tersebut antara lain, deteksi dini penyebabkan kanker, tidak kanker berarti sehat, melakukan deteksi dini harus jauh dari rumah.
Selain melawan mitos tersebut, sebagai upaya pencegahan kanker, ujar AHCC, Anda juga harus menerapkan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, tidak mengkonsumsi alkohol, olahraga secara rutin, menjaga berat badan ideal, menghentikan kebiasan merokok, istirahat cukup dan menghindari stres.
Deteksi dini kanker, seperti Mammogram, Pap Smear, dan Vaksin HPV bisa Anda lakukan di AHCC, yang berada di Jalan Undaan Wetan Nomor 40-44, Surabaya.
Mendeteksi kanker sejak dini terbukti meningkatkan harapan sembuh bagi pasien kanker. Hal ini karena deteksi dini dapat membuat kanker jadi efektif.
Keuntungan lain jika kanker terdeksi sejak dini ialah pasien dapat menemukan pengobatan sesuai staging. Disamping itu juga dapat mencegah penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya.
Untuk diketahui, AHCC menjadi salah satu pusat layanan kesehatan yang menyediakan pengobatan kanker yang tepat dengan dukungan tim medis dan fasilitas memadai. Di antaranya adalah:
1. Immunoterapi, terapi kanker yang meningkatkan imun tubuh untuk melawan kanker.
2. Targeted Theraphy, terapi kanker yang menargetkan protein yang mengontrol kelangsungan hidup sel kanker.
3. Radioterapi, terapi kanker mengunakan radiasi sinar X yang ditargetkan untuk membunuh sel kanker.
Advertisement