Banyak Warga Surabaya Belum Memiliki MCK
Pekan reses yang dilakukan oleh anggota dewan DPRD Kota Surabaya mulai menemukan sejumlah hasil di lapangan. Salah satunya adalah hasil reses di daerah pemilihan satu (dapil 1) DPRD Surabaya, yakni masih ditemukannya sejumlah rumah warga yang belum memiliki sarana kamar mandi, cuci dan kakus (MCK).
Seperti beberapa warga yang berada di Gubeng Klingsingan, Kalibokor, Kalibokor Kencana, Ngagel Timur, hingga Embong Kaliasin, mereka harus menggunakan MCK umum untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan urusan kamar mandi sehari-hari. Tidak jarang warga harus antre berjam-jam hanya untuk mandi, cuci dan menggunakan kakus.
Temuan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Fraksi PKB dan Sekretaris Komisi B DPRD Kota Surabaya, Mahfudz. Menurutnya, MCK adalah salah satu hasil reses yang selalu dikeluhkan oleh warga Surabaya dan belum ditangani dengan baik oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Setelah saya reses di Dapil, kemarin warga mengeluhkan soal MCK tersebut," kata Mahfudz kepada Ngopibareng.id, Sabtu 23 November 2019.
Padahal menurut Mahfudz, Pemkot harus memperhatikan sarana MCK untuk warga, karena MCK sangat penting bagi mereka untuk kebutuhan sehari–hari warga setempat. Selain itu, untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
"Mungkin 30 persen warga masih ada yang belum punya MCK. Ibaratnya dari 10 rumah, ada 3-4 rumah yang belum ada dan harus memakai MCK umum," katanya.
Kata Mahfudz, salah satu wilayah di Dapilnya yang masih banyak warga tak memiliki MCK adalah daerah Gubeng Klingsingan, Kecamatan Gubeng. Padahal, wilayah tersebut tak terlalu jauh dari pusat Pemerintahan Kota Surabaya.
"Ya itu, yang paling banyak di daerah itu, Gubeng Klingsingan. Jumlahnya ya itu, antara 3-4 rumah dari 10 rumah," katanya.
Meski begitu, Mahfudz mengatakan dirinya belum memiliki data secara detail dan matang, terkait berapa banyak warga di Dapilnya yang belum memiliki MCK. Terlebih ia baru menjabat sebagai anggota dewan tahun periode ini.
"Secara riil dan detail, saya belum punya data. Tapi saat ada MCK umum, itu sudah jadi indikasi bahwa di daerah itu, masih ada warga yang belum memiliki MCK," kata Mahfudz.
Maka dari itu, Mahfudz berjanji akan mengusulkan segera kepada Pemkot Surabaya untuk segera memberikan pembanguan MCK kepada warga, setelah ia mendapat data detail tentang berapa banyak warga Surabaya, khususnya di Dapilnya yang belum memiliki MCK.
"Nanti yang pasti akan kita list, berapa jumlah KK dan rumah yang belum memiliki MCK. Nanti akan kami berikan dan usulkan kepada Pemkot untuk mengurus hal itu," katanya.