Rerata Kasus Positif Covid-19 Indonesia Lampaui India
Positivity rate atau rerata kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 13,6 persen pada Rabu, 30 September 2020 lalu. Angka itu menjadi yang tertinggi di antara negara lain di Asia. Reratanya bahkan melampaui India yang kini menjadi negara dengan infeksi tertinggi kedua di dunia.
Dilansir dari Pandemic Talks, rerata positif di Indonesia melampaui persentase yang sama di Iran sebesar 13,2 persen, Filipina sebesar 1,7 persen, India sebesar 7,5 persen, Jepang 2,7 persen, Pakistan 1,9 persen, dan Turki 1,5 persen, di hari yang sama.
Data yang bersumber dari Our World in Data per 30 September itu menunjukkan tiga hal sedang terjadi di Indonesia, yaitu pengujian tes PCR yang rendah, pelacakan atau tracing kontak rendah, dan penyebaran virus yang tidak terkontrol, menurut Pandemic Talks.
Sedangkan, positivity rate yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maksimal 5 persen, dan standar pengetesan PCR minimal 1 tes per 1.000 populasi per minggu. Angka di atas 5 persen menurut WHO mengindikasikan jika penyebaran virus tidak terkontrol.
Positivity rate sendiri adalah rerata angka positif yang didapat dari total tes PCR serta kasus yang positif, dalam masa tertentu, di satu wilayah tertentu.
Diketahui, Indonesia terus mengalami peningkatan kasus sejak tahapan Pilkada Serentak kembali berlanjut. Jakarta menjadi episentrum baru dengan tambahan kasus harian mencapai angka di atas seribu infeksi baru.
Sementara, dibandingkan dengan Indonesia, India melaporkan total kasus sebanyak 6.312.584 per Kamis 1 Oktober 2020 berdasarkan laman Worldometer. Negara dengan populasi mencapai 331 juta jiwa itu memiliki rata-rata pemeriksaan mencapai 324.411 orang per 1 juta penduduk.
Sedangkan, Indonesia melaporkan kasus total 291.182 kasus di hari yang sama dengan jumlah penduduk mencapai 274 juta. Worldometer menyebut, rasio tes Covid-19 di Indonesia sebesar 12.272 orang per 1 juta penduduk.
Selain India, Filipina melaporkan kasus total mencapai 314.079, dengan populasi mencapai 109 juta jiwa, dan rasio pemeriksaan mencapai 34 ribu orang per 1 juta penduduk.