Reog Jadi Warisan Budaya Dunia, Ponorogo Dapat Perhatian Khusus Pemerintah Pusat
Kabupaten Ponorogo mendapat perhatian istimewa dari pemerintah pusat setelah Reog Ponorogo resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh UNESCO pada 3 Desember 2024 di Asunción, Paraguay.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, di bawah pimpinan Airlangga Hartarto, menyatakan komitmennya untuk mempromosikan Ponorogo sebagai destinasi wisata unggulan.
Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menekankan pentingnya momen penetapan Reog sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) oleh UNESCO untuk memperkuat ekonomi berbasis budaya di Ponorogo.
“Kita menggunakan momentum ini untuk menjadikan seni budaya Reog Ponorogo sebagai andalan ekonomi Ponorogo ke depan,” ujar Susiwijono dalam acara yang berlangsung di halaman kantor Kemenko Perekonomian, Sabtu 11 Januari 2025.
Acara ini juga menampilkan pertunjukan kolosal Reog Ponorogo dengan melibatkan 40 grup seni dari Jabodetabek. Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Lisdyarita, dan tokoh-tokoh Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) turut hadir bersama perwakilan wilayah sekitar.
Sebagai upaya mendukung pelestarian budaya sekaligus pengembangan pariwisata, pemerintah akan membangun Monumen Reog dan Museum Ponorogo (MRMP). Proyek ini direncanakan menggunakan skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah Daerah dan Badan Usaha (KPDBU).
Monumen setinggi 126 meter ini akan menjadi ikon baru Ponorogo dan dirancang sebagai pusat edukasi, pelestarian budaya, serta atraksi wisata. Fasilitasnya mencakup museum peradaban, amfiteater, dan ekosistem seni budaya.
“MRMP diharapkan menjadi daya tarik wisata domestik dan internasional, sekaligus menciptakan ekosistem ekonomi baru di Ponorogo,” tambah Susiwijono.
Untuk memperkuat peran budaya dalam ekonomi, pemerintah juga berencana menggelar festival seni budaya secara berkala dan menyediakan pelatihan bagi pelaku seni lokal.
“Sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi ini optimistis akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus mendukung perekonomian nasional,” jelasnya.
Penetapan Reog Ponorogo sebagai WBTb oleh UNESCO membuka peluang besar bagi Ponorogo untuk menjadi pusat seni budaya yang mendunia. Dengan penguatan infrastruktur dan sumber daya manusia, Ponorogo diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan dan investasi.
Advertisement