Renjun NCT Dream Diprotes karena Dukung Partai Komunis China
Postingan Renjun NCT Dream di Instagram @yellow_3to3 menuai kritik dari netizen Korea. Kenapa? Kritik muncul dari fakta bahwa Renjun dan Chenle, yang merupakan member NCT Dream asal China, memberi selamat kepada Partai Komunis Tiongkok pada ulang tahun ke-100, pada 8 Juli 2021. Partai Komunitas China (PKC) merayakan tahun ke-100 sejak didirikan kembali pada tahun 1921.
Banyak idol Tiongkok yang aktif dalam industri K-Pop turut memberikan ucapan selamat kepada Renjun dan Chenle di akun media sosial Weibo.
Sementara publik Korea Selatan telah konsisten dengan oposisi PKC, reaksi keras kembali muncul karena penindasan dan genosida PKC yang sedang berlangsung terhadap orang-orang Uyghur Xinjiang.
Dikutip dari BBC News, Tiongkok telah dituduh melakukan genosida terhadap penduduk Uyghur dan kelompok etnis Muslim lainnya. Lebih lanjut dilaporkan bahwa Tiongkok mungkin telah menahan lebih dari satu juta orang Uyghur di luar kehendak mereka selama beberapa tahun terakhir.
Sementara Tiongkok dan PKC mengklaim bahwa kamp-kamp interniran ini adalah kamp pendidikan ulang, ada laporan yang menunjukkan bahwa orang-orang Uyghur digunakan sebagai kerja paksa dan wanita disterilkan secara paksa untuk mengurangi populasi mereka.
Genosida dan penindasan terhadap orang-orang Uyghur di Tiongkok telah berlangsung sejak 2014, yang mungkin menjadi alasan mengapa netizen Korea mengkritik Chenle dan Renjun karena mendukung PKC, yang secara aktif menganiaya Uyghur karena latar belakang ras dan etnis mereka.
Postingan baru Renjun NCT Dream turut dipermasalahkan karena mereka menyangka idol asal Tiongkok itu akan meminta maaf atas kontroversi mendukung PKC, bukan membagikan foto-foto seru bersama member NCT Dream yang lain.
"Bukankah dia kontroversial tentang Tiongkok? Kupikir dia memposting permintaan maaf, tapi dia memposting foto dirinya sendiri," komentar netizen.
"Kupikir dia memposting permintaan maaf. Dia sangat tak tahu malu," tambah netizen lain.
"Yah, dia masih berpura-pura tidak tahu tentang kontroversinya," sahut yang lain.
Advertisement