Rencana Pembukaan Night Zoo KBS Surabaya Tuai Pro dan Kontra
Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya sedang merencanakan program Night Zoo, atau pembukaan KBS pada malam hari. Humas KBS Mochammad Alfin Soefiandy menyebut jika wacana itu masih dalam pembahasan internal pihaknya dan belum tahu kapan akan dijalankan.
"Iya memang ada rencana dibuka tahun ini, tapi itu nanti masih belum tahu. Saat ini masih dalam perencanaan," ujar Alfin saat dihubungi Kamis, 2 Januari 2023.
Alfin menceritakan, konsep Night Zoo adalah kunjungan hewan nokturnal atau hewan giat malam. Adapun koleksi hewan malam KBS di antaranya Binturong. "Selain itu, kalau malam rencananya pengunjung akan diarahkan ke Aquanocstudio," tambahnya.
Ia menjelaskan, dalam konsep Night Zoo tidak semua area akan dibuka, hanya beberapa tempat saja dan ada area tersendiri. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan.
Ketika ditanya mengenai progres pembahasan pembukaan Night Zoo, pihaknya menyampaikan, saat ini sedang dilakukan pengukuran jalan, dalam arti jarak antar lampu juga dihitung dan diperhitungkan.
"KBS kalau malamkan gelap, tentu harus ada penerangan. Itu sedang kami lakukan, kalau terlalu jauh tidak kelihatan kalau dekat over. Kami juga pertimbangkan supaya hewan tidak terganggu," jelasnya.
Kendati demikian, rencana ini mendapatkan pro dan kontra beberapa pihak, termasuk dari Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno. Anggota Dewan dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengkhawatirkan, dampak terhadap kelangsungan hidup satwa yang saat ini menjadi koleksi KBS.
Menurutnya, hal tersebut akan membuat siklus hidup satwa berubah. "Dari awal saya menolak. Karena bisa mengganggu kenyamanan satwa," ujar Anas.
Kekhawatirannya ini pun beralasan, sebab, ungkapnya ketika memasuki sore hari satwa akan bersiap untuk istirahat. Bila ada kegiatan di malam hari, satwa bisa terganggu. "Satwa ini juga butuh istirahat layaknya manusia," tambahnya.
Dia juga mengingatkan fungsi lain KBS bukan cuma kebun binatang ikon kota Surabaya, tetapi juga menjadi hutan kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota.
Anas mengimbau, agar KBS melakukan pembenahan lay out terlebih dahulu, supaya pengunjung lebih nyaman menikmati koleksi satwa. "Seperti, membuat satu jalur, mulai dari pintu masuk sampai pintu keluar. Sehingga pengunjung bisa menikmati seluruh koleksi satwa KBS lewat jalur yang sama," jelasnya.
Lebih lanjut Anas mengatakan, kalaupun PDTS KBS ingin membuat Night Zoo, sebaiknya tidak berada di dalam area KBS. Melainkan secara terpisah. Bisa dengan memanfaatkan aset-aset milik Pemkot Surabaya, yang belum terpakai. "Koleksi satwanya juga harus khusus yakni, satwa malam hari. Tidak bercampur seperti di KBS," paparnya.
Dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil PDTS KBS terkait rencana Night Zoo untuk melakukan kajian bersama.