Remaja Tunarungu di Jombang Ukir Prestasi di Tengah Keterbatasan
Banyak cara untuk mencapai sebuah kesuksesan. Salah satunya dengan usaha terus menerus dan tak pernah putus asa meski terus diselimuti kegagalan. Itulah yang dilakukan Muhammad Nizar Abdillah, 18 tahun, seorang disabilitas tunarungu yang mengukir prestasi meski memiliki keterbatasan.
Menjadi Nizar memang tak mudah, keterbatasan yang ia miliki bisa saja membuat ia lemah. Namun, berkat dukungan lingkungan, Nizar bertransformasi menjadi remaja berprestasi lewat dunia Pantonim.
Tak Sengaja Ditemukan
Bakat pantonim Nizar awalnya ditemukan oleh seorang pemilik kafe di Jombang, yaitu Alfan. Semua berawal dari pertemuan di acara workshop seni pantomim di Kedai Rumah Merdeka (Rudeka) Jombang, Pria tuna rungu asal Sambong Dukuh, Jombang, itu bertemu dengan Alfan sang pemilik kedai sekaligus tuan rumah acara tersebut.
Nizar yang saat itu masih duduk di bangku SMP Sekolah Luar Biasa (SLB) Jombang, kata Alfan, punya bakat luar biasa. Dilihat dari sisi pertunjukan seninya, bagi Alfan sangat menghibur pelanggan setempat. Selain itu, Nizar dinilai memiliki karakter dalam bersosial dan etika yang baik.
“Dua tahun yang lalu saya berkenalan dengan semua peserta, dan salah satu yang saya kagumi yaitu Nizar. Meski mempunyai perbedaan dengan yang lain, penampilannya sangat menghibur dan karakter orangnya baik dan mudah akrab,” ucapnya.
Setelah acara itu, keduanya mulai akrab. Nizar juga seringkali ingin belajar dan dibimbing oleh Alfan, sehingga ia pun memberi ruangan khusus di kedainya sebagai tempat singgah bagi Nizar untuk belajar.
Etos Belajar Tinggi
Dari pengakuan Nizar, melalui bahasa isyarat yang diterjemahkan, dirinya merasa senang dengan Alfan dan menikamti suasana di Kedai Rudeka.
“Waktu itu saya senang dengan mas Alfan yang mau membimbing dan mengajari dalam segala hal di kedai ini. Tentunya seringkali saya mengembangkan kemampuan di bidang seni pantomim, karena saya suka berekspresi dan di sana pasti ada komedi,” ujarnya, yang diterjemahkan oleh Alfan.
Selain senang dengan kepribadian Alfan. Ia juga nyaman dengan suasana kedai yang menurutnya sangat mendukung untuk proses belajar maupun diskusi. “Apalagi tempatnya juga seringkali mengadakan belajar bersama dan menampilkan pertunjukan dimana-mana. Dari situ saya seringkali tidur dan bermain di sini bersama pelanggan dan juga belajar dengan seniman lainnya,” ungkapnya.
Banjir Prestasi
Ibarat kata, proses tidak akan mengkhianati hasil, benar-benar dialami Nizar. Berkat etos belajar yang tinggi dan terus berlatih, secara tidak langsung perjuangan Nizar terbayar dengan diundang untuk tampil di beberapa tempat di Jombang. Hingga bisa mengikuti lomba kesenian.
“Lebih 30 kali selama saya di sini ikut menampilkan pertunjukan, mulai dari acara drama hingga pantomim. Untuk tempat pertunjukannya terkadang menghibur anak-anak muda di daerah yang minim dengan tempat hiburan,” tuturnya.
Lebih lanjut, bakat pantonim yang ia miliki sudah mulai nampak saat berada di sekolah. Mulai dari gelar prestasi pentas seni se-Jombang hingga tingkat Jawa Timur. Mulai dari mengikuti lomba pramuka, pentas seni, dan lain sebagainya.
Nizar juga pernah membawa nama baik Kota Santri-julukan Kabupaten Jombang, dengan berhasil menjadi runner-up Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional yang digelar di Hotel Orchids, Batu Malang.
Harapan
Seabrek prestasi yang ia torehkan ternyata tak membuatnya puas, Nizar berharap, ke depan ia bisa terus bangkit membawa nama Jombang yang lebih baik.
“Saya harap ini bisa terus melanjutkan kemampuannya dalam mengikuti lomba-lomba apapun. Sehingga bisa lebih semangat lagi dalam mewujudkan motto Bupati Jombang, "Berkarakter dan Berdaya Saing,” pungkasnya.
Advertisement