Relokasi RPH Babi: Wajah Baru Ampel dan Keberkahan Kota Surabaya
Sejumlah alim ulama mengapresiasi langkah Walikota Surabaya Eri Cahyadi, untuk merelokasi Rumah Potong Hewan (RPH) khusus babi ke Kelurahan Banjarsugihan, Kecamatan Tandes.
Tempat pemotongan khusus babi telah beroperasi selama puluhan tahun lamanya di kawasan wisata religi Sunan Ampel, Pegirian, Semampir, Kota Surabaya.
Habib Husein bin Najib Al Haddad mengatakan, dirinya bersyukur tempat pemotongan khusus babi tidak lagi terdapat di kawasan religi Sunan Ampel, dan telah direlokasi ke wilayah Banjarsugihan.
"Alhamdulillah sekarang Bapak Eri sudah memindah ini (RPH khusus babi). Semoga dapat keberkahan, khususnya dari Sunan Ampel dan warga Ampel. Semoga warga Surabaya juga mendapat keberkahan," katanya, melalui keterangan yang diterima, Minggu 25 Februari 2024.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Habib Mushtofa bin Umar Al Idrus. Menurutnya, rumah potong hewan khusus babi selama ini telah meninggalkan kesan negatif bagi para pengunjung di kawasan wisata religi Sunan Ampel.
"Dengan dipindah di sini (Banjarsugihan), kami sangat bersyukur, ini tidak ada yang bisa mindah kecuali beliau (Walikota Eri). Insyaallah melalui tangan beliau, bisa memakmurkan Surabaya untuk semuanya," tuturnya.
Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, KH Ahmad Dzulhilmi Ghozali juga menyatakan hal serupa. Dirinya sebenarnya menaruh rasa prihatin terkait tempat pemotongan khusus babi yang berada di kawasan wisata religi Sunan Ampel.
"Karena bagaimanapun orang yang datang dari jauh-jauh ke Ampel, kesannya itu sangat jelek. Masak di tempat mbah Sunan Ampel, dimana orang-orang sedang ibadah, masih ada penyembelihan babi yang akan mengganggu konsentrasi orang beribadah. Tentu menjadi bahan gunjingan," tuturnya.
Oleh sebabnya, Kyai Dzulhilmi yang juga imam besar Masjid Ampel ini bangga dengan langkah krusial yang dilakukan Walikota Eri Cahyadi. Sebab, mantan Kepala Bapeko Surabaya tersebut telah berhasil merelokasi tempat pemotongan khusus babi dari kawasan Ampel.
"Saya sangat bangga sekali. Bagus sekali, mampu memindahkan RPH walaupun hanya waktu yang singkat, praktis hanya 1 tahun," tuturnya.
Sementara itu, Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa relokasi tempat pemotongan khusus babi dari kawasan Ampel, bukan yang terakhir. Sebab, Pemkot Surabaya juga akan berencana menata ulang kawasan Ampel menjadi tempat religi seutuhnya.
"Ini bukan yang terakhir, tapi nanti dengan doanya para Habib dan Kyai, kita nanti akan mengubah kawasan Ampel menjadi kawasan religi," kata Wali Kota Eri.
Nantinya tempat yang sebelumnya digunakan untuk pemotongan khusus babi tersebut, akan diperbaiki dan seluruh pedagang yang berada di pedestrian kawasan Ampel, akan ditata dan ditempatkan tersebut.
"Semua pedagang nanti masuk, kita tata. Saya matur nuwun kepada warga Surabaya, khususnya warga sekitar Ampel," katanya.
Keberadaan kawasan religi Sunan Ampel, tentu telah menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kota Surabaya dan menggerakkan ekonomi warga di wilayah sekitarnya.
"Surabaya tidak bisa dilepaskan dari religi, santri, para Kyai, dan Habib. Karena itulah kita membangun kawasan Ampel menjadi kawasan religi, mohon doanya insya Allah di bulan Mei kita bisa merasakan kawasan religi di Ampel dan akan terkoneksi dengan kawasan kota lama," pungkasnya.