Relawannya disebut Dukung Hendy - Gus Firjaun, Faida: Jangan Catut Nama Saya
Mantan Bupati Jember periode 2016 - 2021 Faida angkat bicara terkait relawannya yang disebut mendukung Hendy - Gus Firjaun dalam Pilakda Jember.
Faida mengatakan pasca gagal maju karena tidak mendapatkan rekomendasi partai politik, dirinya telah berkomitmen mengambil sikap netral. Faida menyatakan tidak akan mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilakda Jember.
Sikap politik tersebut diambil Faida sebagai upaya agar para pendukungnya tidak tambah sakit hati. Sebab, mereka sampai saat ini masih merasa sakit dan kecewa karena Faida tak bisa mengikuti suksesi pemimpin Jember.
Karena itu, Faida meminta semua pihak menghargai sikap politik yang telah dipilih. Jangan pernah mengusik dengan cara mengklaim ataupun mencatut nama Faida.
"Masing-maisng tim pemenangan Paslon silakan jual nama calon masing-masing ke masyarakat, jangan mencatut nama saya, yang hanya akan memecah belah relawan saya. Karena saya tidak maju dalam Pilkada. Biarkan saya fokus menata ekonomi bersama relawan saya yang setia," katanya, dalam rekaman video yang diterima wartawan Ngopibareng.id, Jumat, 25 Oktober 2024.
Faida juga mempertanyakan Relawan Bunda yang mendeklarasikan Hendy - Gus Firjaun dalam sebuah kegiatan di Warung Kembang, Kecamatan Ajung. Sebab, Faida mengatakan memiliki banyak relawan.
Kendati demikian, Faida tidak melarang pendukungnya menyatakan pilihan politik, dengan catatan tidak mencatut nama dirinya. Sebab, relawan Faida memiliki pilihan masing-masing yang harus sama-sama dihargai.
"Ayolah bertarung sehat. Masing-masing punya pilihan. Coblos satu, dua, atau semua harus dihargai," ujarnya.
Meskipun saat ini tidak berpihak kepada Paslon manapun, namun Faida memastikan akan realistis saat ada calon terpilih. Selama programnya berpihak kepada rakyat, Faida akan mendukung. Namun, jika tidak, Faida menyatakan siap melayangkan proses meskipun harus melakukan aksi unjuk rasa.
Selain itu, Faida juga membantah telah melakukan komunikasi dengan Relawan Bunda yang mendeklarasikan Hendy - Gus Firjaun, apalagi komunikasi dengan Hendy. Menurut Faida, pernyataan bahwa telah ada komunikasi dengan Faida tidak muncul ke publik, karena hanya akan menjadi pembohongan publik.
Semestinya, jika memang Hendy ingin membangun komunikasi dilakukan pasca ia dilantik sebagai Bupati Jember. Seperti yang dilakukan Faida saat ia dilantik menggantikan MZA Djalal.
Faida mengaku saat dirinya dilantik sebagai bupati Jember menggantikan Djalal, langsung bertekua dengan Djalal. Faida meminta masukan terkait program yang harus dilanjutkan karena bermanfaat bagi masyarakat.
Salah satu contoh program yang dilanjutkan Faida adalah terkait bantuan untuk guru ngaji. Saat itu bantuan guru ngaji melekat pada Dinas Pendidikan.
Namun, pada masa pemerintahan Hendy ternyata dijadikan bansos, sehingga tidak bisa diberikan setiap tahun. Hendy kemudian memindahkan ke Bagian Kesra dan saat ini ternyata kembali bermasalah.
Hendy memindahkan rekening BRI ke Bank Jatim. Padahal pada masa Faida sudah menggunakan bank tanpa admin. "Saat awal dilantik, saya datang ke Pak Djalal. Saya tanya kepada pak Djalal apa yang harus saya lanjutkan. Bukan ganti pemimpin ganti program," jelasnya.
Faida menyayangkan Hendy malah menghilangkan anggaran BBM untuk operasional Ambulans Desa. Padahal program Ambulans Desa sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Faida juga menyinggung upaya Hendy menggoreng isu hutang Pemkab Jember sebesar Rp 107 miliar. Menurut Faida, Hendy sengaja menggiring isu bahwa seakan-akan hutang tersebut hutang pribadi Faida, pahadal hutang tersebut merupakan hutang Pemkab Jember.
Selain itu, Faida juga menyinggung kebijakan Hendy menutup akses jalan menuju RS Bina Sehat, satu hari pasca dilantik. Padahal akses tersebut merupakan akses masyarakat umum, termasuk ambulans yang mengangkut orang sakit.
"Itu kritik saya terhadap Hendy sebagai Bupati Jember bukan sebagai warga biasa, yang saya kritik kebijakannya bukan personal," lanjutnya.
Chat Faida di grup relawan bocor ke publik
Lebih jauh Faida juga menegaskan tangkap layar beisi chat Faida di grup relawannya yang beredar di media sosial, bukan atas perintahnya. Karenanya, jika kemudian dipakai untuk kepentingan pasangan calon tertentu, bukan menjadi tanggung jawab Faida.
"Saya share di grup privasi saya dengan relawan yang biasa kami komunikasi. Saya tidak menyebkam di luar grup. Kalau ada melakukan tangkap layar dan bikin meme bukan perintah saya. Tapi chat itu memang benar chat saya di grup," pungkasnya.