Relawan Ungkap Alasan Tidak Ijinkan Gibran Datang ke Kediri
Beberapa waktu lalu menjelang berakhirnya masa kampanye. Cawapres paslon nomer urut 02 Gibran Rakabuming Raka sempat dikabarkan bakal datang menghadiri kampanye akbar bertema 'Pesta Rakyat' di lapangan Kelurahan Ngeronggo Kota Kediri, Senin 5 Febuari 2024.
Tetapi, beberapa hari jelang pelaksanaan kampanye berlangsung ternyata didapat informasi putra dari Presiden Joko Widodo tersebut urung hadir.
Mencuat kabar jika Ketidakhadiran Gibran di Kota Kediri kemudian dikaitkan dengan mitos yang selama ini berkembang terkait larangan bagi seorang pemimpin yang datang ke Kediri. Keterangan ini dijelaskan oleh salah satu relawan TKN paslon nomor urut 02 Gus Jalal.
Menurut pengasuh pondok pesantren Al Gozali, Desa Juwet Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri itu, dirinya memberi saran atau masukan kepada Gibran untuk tidak datang berkunjung ke Kediri terkait mitos tersebut.
"Saya sarankan jangan sampai ke Ngeronggo Kediri. Kita tahu sejak dulu dari mitosnya Joyoboyo. Kediri adalah salah kota tertua di Indonesia. Apabila nanti kalau Mas Gibran atau petinggi dari Jakarta ke Kediri pasti ada sesuatu. Kalau nanti Allah yang memberi, pasti ada sakit atau jabatanya seperti apa, lengser juga," kata pria yang juga seorang relawan TKN tersebut ditemui saat menggelar acara cukur rambut di Pondok Pesantren Roudhotul Ibad di Dusun Kaliawen Timur, Desa Ngino, Kecamatan Plemahan.
Gus Jalal bercerita beberapa hari sebelum pelaksanaan kampanye akbar 'Pesta Rakyat', dirinya juga mendapat masukan atau saran dari berbagai pihak, agar mempertimbangkan kembali keputusannya menghadirkan Gibran ke Kediri .
"Apabila nanti sudah dilantik juga saya sarankan jangan ke Kediri," katanya.
Setelah itu, memasuki masa tenang menjelang pencoblosan, Gibran datang berkunjung ke Blitar ikut pengajian Gus Iqdam.
Sementara itu, KH Basori Alwi selaku Penasehat Tim Kampanye Daerah Jawa Timur membenarkan jika anggapan yang ada di masyarakat selama ini adalah sebuah mitos. Menurutnya ada tempat khusus yang ada di Kediri apabila melintas tidak boleh dikunjungi oleh pejabat.
"Misalnya ada yang mengatakan di barat sungai itu tidak boleh. Tapi kalau di sebelah timur sungai itu boleh. Ada yang mengatakan seperti itu, para senior senior religi. Itu yang menjadi pertimbangan teman-teman TKD," terang Pengasuh Ponpes Roudhotul Ibaad itu.
Advertisement