Relawan Penjaga Laut Nusantara Bakamla Digembleng Kemampuan SAR
Puluhan Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) Banyuwangi mengikuti pelatihan kemampuan search and rescue (SAR). Relawan yang bernaung di bawah Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) ini akan digembleng selama sepuluh hari ke depan. Dengan pelatihan ini diharapkan mereka bisa membantu menekan terjadinya kecelakaan laut.
Pelatihan ini dilaksanakan di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP), Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Peningkatan Kompetensi Anggota Rapala dibuka Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Tengah, Laksamana Pertama Bakamla, Hanarko Djodi Pamungkas, Selasa, 30 November 2021.
“Pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi seluruh anggota Rapala supaya bisa menciptakan manfaat yang lebih besar lagi bagi semua masyarakat khususnya nelayan di Banyuwangi,” ujar Ketua Rapala Bakamla RI Banyuwangi, Aan Mutowib.
Mutowib menyebut, di Banyuwangi Rapala memiliki 50 orang anggota yang tersebar mulai pantai pantai selatan hingga pantai selat Bali. Sekitar 90 persen anggota Rapala merupakan nelayan. Para relawan ini merupakan nelayan yang memiliki kecintaan dan kepedulian terhadap laut Nusantara.
Pelatihan ini, menurutnya, untuk membekali para anggota Rapala dengan kemampuan tentang SAR. Selain itu mereka juga akan memperoleh beberapa pengetahuan lain, seperti bela negara, oseanografi, dan pertahanan maritim.
“Para instruktur akan memberikan materi SAR kepada peserta, baik di permukaan maupun di bawah permukaan laut,” katanya.
Dia menjelaskan, ketika seluruh anggota Rapala sudah memiliki skill tentang SAR, dia akan mampu menyelamatkan diri sendiri dan juga orang lain. Mereka juga akan memahami bagaimana menangkap ikan di laut dengan aman dan nyaman. Diharapkan mereka juga bisa memberikan pemahaman kepada orang-orang di sekitarnya, khususnya para nelayan.
“Diharapkan para nelayan semakin sadar terhadap keselamatan saat beraktivitas di laut. Kesadaran ini bisa meminimalkan angka kecelakaan laut,” tegasnya.
Senior Manager External Affairs PT Bumi Suksesindo, Yunizar Imamsyah, menyatakan, sebagai pendukung kegiatan pihaknya berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas kompetensi Rapala di Banyuwangi. Kemampuan ini sangat dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugasnya di masa yang akan datang.
Dia menyatakan, bentangan pantai Banyuwangi sangat panjang. Di sana, kata dia, tidak hanya ada nelayan tapi juga wisatawan. Dia menginginkan di setiap kampung nelayan dan di daerah wisata ada orang-orang yang peduli tentang keselamatan laut.
“Baik itu bagi para wisatawan dan utamanya pada nelayan,” ujarnya.
Kecelakaan laut, lanjutnya, tidak hanya bisa terjadi di permukaan laut tapi juga bisa terjadi di dalam laut. Dengan pelatihan ini diharapkan seluruh anggota Rapala Banyuwangi memiliki kemampuan ini. Dua kemampuan ini menurutnya harus dimiliki dan harus punya sertifikasi.
“Jadi tidak hanya sekedar menyelam tapi punya sertifikasi menyelam, punya sertifikasi tentang PPPK, first aid dan keselamatan lainnya,” pungkasnya.