Relawan MAJU Deklarasi Lawan Kecurangan dan Hoax
Puluhan orang yang tergabung dalam Relawan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (MAJU) mendeklarasikan diri untuk melawan segala bentuk kecurangan dan hoax dalam proses Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya 2020.
Ada lima point yang diikrakan. Pertama menolak dan melawan kecurangan dalam penyelenggaraan Pilkada Kota Surabaya 2020 karena merupakan ancaman besasr bagi demokrasi dan kedaulatan rakyat.
Kedua melawan intimidasi, ujaran kebencian, penghasutan, adu domba, dan berita bohon (hoax) untuk netralitas Pilkada Surabaya 2020 yang berdaulat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
"Ketiga, mendorong parpol, pasangan calon, dan tim kampanye agar tidak melakukan kecurangan dan politik uang dalam mempengaruhi pilihan pemilih dan mengajak pemilih untuk menggunakan hak pilihnya," demikian ikrar para anggota Relawan MAJU dalam deklarasi yang digelar di Posko Pemenangan MAJU, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Jumat 6 November 2020.
Ikrar keempat, mendukung Bawaslu melakukan pengawasan dan penindakan kecurangan secara akuntabel terhadap pelanggaran politik uang, sekaligus meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat untuk melaporkan dugaan pelanggaran kecurangan.
"Kelima, mendukung Bawaslu untuk melakukan pengawasan APBD untuk kampanye, awasi politik uang, netralitas ASN, dan tidak tebang pilih," katanya.
Direktur Relawan MAJU, Bagyon menyampaikan, deklarasi ini bertujuan untuk melawan kecurangan, menolak money politic dan hoax yang selalu terjadi di setiap Pilkada.
Dengan deklarasi ini, Bagyon menegaskan, Relawan MAJU tak akan melakukan kecurangan juga tak ingin dicurangi. "Jadi, itu tujuan dari deklarasi ini dan dalam waktu dekat kita juga akan bentuk satgas anti money politik. Supaya ada pengawasan sampai di tingkat TPS," ujar Bagyon.
Menurut dia, dalam kontestasi pilkada selalu ditemui adanya kecurangan, terutama money politic. "Apalagi ini melaksanakan pilkada di tengah pandemi. Di mana masyarakat masih sangat membutuhkan (bantuan)," jelasnya.
Kondisi ini kemudian diprediksi akan memunculkan upaya-upaya bertentangan untuk memenangkan Pilkada. Lebih-lebih bagi calon yang memiliki latar belakang pemerintahan yang dapat memanfaatkan momen.
"Maka sifatnya kita harus antisipasi supaya itu tak terjadi. Maka menyiapkan penyadaran ke masyarakat dan yang kedua menyiapkan satgas untuk menangkal money politik," kata Bagyon.