Relawan Ganjar Doa Bersama Santri Tapal Kuda di Bondowoso
Relawan Ganjar Pranowo yang menamakan diri Santrine Abah Ganjar menjalin silaturahmi dengan santri, ulama, dan masyarakat di wilayah Tapal Kuda Jawa Timur.
Silaturahmi dikemas dengan acara Istighosah dan doa bersama untuk negeri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Jambesari Darushollah, Bondowoso.
Ketua Umum SAG, Gus Imam Sajaroh mengatakan, silaturahmi SAG dengan santri, ulama, dan masyarakat di wilayah Tapal Kuda yang mencakup Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Jember, dan Lumajang itu berlangsung Sabtu 4 Februari 2023.
Mereka melantunkan zikir kepada Sang Pencipta dan mendoakan Indonesia agar lebih maju, sejahtera, terhindar dari perpecahan, dan tetap bersatu dalam kebhinekaan.
"Alhamdulillah, silaturahmi SAG di Ponpes Al-Hidayah Jambesari Darushollah Bondowoso berjalan lancar. Kami bisa hadirkan sedikitnya 20 ulama di wilayah tapal kuda," kata Gus Imam Sajaroh dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 5 Februari 2023.
Gus Jaroh, sapaan akrabnya, menjelaskan, SAG sebagai wadah perkumpulan para santri dan alumni pondok pesantren, akan terus melakukan kegiatan positif. Seperti kegiatan silaturahmi dengan menggelar Istighosah dan doa bersama di Bondowoso ini.
"Karena, kami dari SAG ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk sesama. Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad Saw, sebaik-baiknya manusia adalah bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu, SAG harus lebih bermanfaat bagi orang lain," jelasnya.
Salah satu ulama Ustaz Syaifulah mengatakan, silaturahmi yang digelar SAG dengan istighosah dan doa bersama ini merupakan kegiatan yang memiliki banyak manfaat. Ia juga berharap, yang dicita-citakan santri, ulama, dan masyarakat dalam silaturahmi yang digelar relawan Ganjar ini terwujud.
"Semoga adanya silaturahmi relawan Ganjar SAG dengan santri, ulama, dan masyarakat di wilayah Tapal Kuda, ini semua harapan yang diinginkan insya Allah bisa terwujud," katanya.
Selain istighosah dan doa bersama, SAG juga mengisi kegiatan silaturahmi dengan berbagi sembako. Yakni, mi instan, gula pasir, teh, dan minyak goreng kepada masyarakat kurang mampu.
Advertisement