Relawan Bencana Sumbang Emas untuk Jember di Poprov Jatim
Medali yang disumbangkan para atlet Jember dalam Porprov VII Jatim terus bertambah. Hingga Selasa, 28 Juni 2022 malam, Jember berada di urutan ke-7 se-Jawa Timur. Peringkat pertama masih dipegang oleh Surabaya, disusul Kota Malang, Pasuruan, Sidoarjo, Malang, dan Kediri berada di peringkat enam.
Jember mendapatkan 36 medali dengan nilai 76. 36 medali itu terdiri atas 11 medali emas, 7 medali perak, dan 18 medali perunggu. Beberapa cabang olahraga (cabor) kontingen Jember yang telah menyumbang medali di Porprov VII, di antaranya panahan, pentanque, sepatu roda, tae kwon do, wushu sanda, dan wushu taolu.
Selain itu, ada juga dari cabor kempo, drum band, dance sport, catur, dan kick boxing. Dari daftar Cabor penyumbang medali untuk Jember itu, beberapa di antaranya adalah relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember.
Relawan bencana yang berhasil meraih medali emas untuk Jember itu adalah Didi Teguh Dwi Santoso. Pria yang akrab dipanggil Didi itu, berhasil meraih medali emas kick boxing kategori musical form atau seni.
Didi bersyukur dan bangga atas prestasi yang dicapai dan mampu diberikan untuk Jember. Didi merasa keberhasilan itu bukan semata-mata karena dirinya sendiri, namun karena banyak faktor, termasuk doa dan dukungan dari berbagai pihak.
"Alhamdulillah, atas doa dan dukungan semuanya, keluarga, sahabat, dan rekan-rekan BPBD Jember. Saya meraih medali emas ini. Semua atas izin Allah juga," kata Didi.
Dodi menceritakan, prestasi yang ditorehkan itu tidak terjadi secara instan dan tiba-tiba. Namun penuh perjuangan.
Di tengah kesibukannya berbakti sebagai relawan bencana, Didi dengan tekun berlatih kick boxing.
"Saya kan juga aktif di BPBD Jember, untuk menangani bencana. Meskipun sibuk menangani bencana, saya sempatkan untuk selalu latihan. Apalagi persiapan menghadapi Porprov ini sudah saya lakukan sejak beberapa bulan belakangan," jelas Didi.
Sementara pembina kick boxing Indonesia (KBI) Jember, Oky Wijaya mengatakan, selain Didi, atlet kick boxing bernama M. Rozikin juga berhasil meraih medali emas kategori Lowkick kelas 63,5 Kilogram.
“Selain berhasil meraih dua medali emas, atlet kami juga berhasil meraih medali perunggu, yakni Ali Wafa kategori Lowkick kelas 51 Kilogram dan M. As’ad Arya Ramadhani kategori Kick Light kelas 70 Kilogram,” kata Oky di arena pertandingan Markas Batalyon 509 Jember.
Menurut Oky, optimis kontingen Jember cabor kick boxing bisa menambah perolehan medali emas lagi di Porprov VII Jawa Timur, yakni kategori Kick Light putri kelas 60 Kilogram.
“Saya yakin atlet kami bisa meraih emas lagi di kategori 60 kilogram. Kami sudah mengajukan protes, namun keputusan wasit tidak dapat diganggu gugat,” jelas Oky.
Oky berharap dengan perolehan medali emas dan perunggu oleh atlet kick boxing, dapat memacu perkembangan dan pembinaan kick boxing di Kabupaten Jember. Harapannya, atlet kick boxing di Jember dapat muncul dari seluruh kecamatan.
“Jember memiliki 31 kecamatan. Wilayahnya luas. Saya harap setiap kecamatan punya jaringan kick boxing, karena potensi daerah yang tak terpantau luar bisa. Mutiara yang tersembunyi banyak,” lanjut dia.
Oky mencontohkan Kota Kediri yang mampu melahirkan banyak atlet kick boxing dan berhasil meraih sembilan medali dalam kejuaraan kick boxing Jatim pada 2021 lalu. Padahal Kota Kediri hanya memiliki enam kecamatan.
“Jember lebih luas dari Kota Kediri. Semestinya potensi atlet lebih besar,” pungkas Oky.