Relaksasi PPKM, Pemerintah dan Masyarakat harus Saling Dukung
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat periode 3-20 Juli 2021, menjadi kebijakan pengetatan yang keempat kalinya selama pandemi berjalan 1,5 tahun ini. Pengetatan ini, akan diikuti dengan kebijakan relaksasi untuk memulihkan dampak perkonomian yang disebabkan serta agar perkembangan pandemi Covid-19 dapat tekendali dengan baik.
Penanganan Covid-19 dapat berhasil apabila keputusan relaksasi PPKM tersebut dipersiapkan dengan matang dan adanya komitmen dalam melaksanakan kebijakan atau kesepakatan seluruh unsur pemerintah dan masyarakat.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan pesan ini dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 21 Juli 2021.
"Sebelum melakukan relaksasi harus dipastikan peran pemerintah dan masyarakat mulai dari saat periode pengetatan, menuju relaksasi dan pada periode relaksasi, dijalankan," kata Wiku.
Wiku menyebut ada beberapa langkah yang harus dipastikan dan peran masing-masing unsur pemerintah dan masyarakat saling berjalan agar tercapainya keberhasilan periode relaksasi
Seperti saat periode pengetatan, melakukan pembatasan mobilitas dan kegiatan sosial ekonomi di tingkat yang lebih luas (kabupaten/kota). Lalu, memastikan ketersediaan tempat tidur, tenaga kesehatan, alat-alat kesehatan dan obat-obatan. Serta, gerak cepat penanganan pasien Covid-19 hingga tingkat RT/RW dari mulai tracing hingga isolasi atau perawatan di rumah sakit.
Dilanjutkan, periode menuju relaksasi dengan memastikan komitmen seluruh unsur baik RT/RW, puskesmas, TNI/Polri dan Pemerintah daerah berjalan sesuai perannya masing-masing. Lalu, melaksanakan tugas dengan perencanaan dan mekanisme evaluasi yang matang. Juga, perencanaan dan persiapan alokasi tempat tidur, tenaga kesehatan, alat kesehatan, dan obat-obatan yang matang sesuai proyeksi kasus sehingga ketika kasus meningkat dapat ditangani.
"Selain itu dengan menindak tegas pelanggaran protokol kesehatan secara rutin dan terstruktur di titik keramaian, serta edukasi masyarakat dan saling mengingatkan bahwa keberhasilan relaksasi tidak akan tercapai jika hanya sebagian masyarakat patuh protokol kesehatan," ujar Wiku.
Lalu pada periode relaksasi, memastikan peran RT/RW melakukan edukasi dan pengawasan protokol kesehatan di wilayahnya, pelaporan kasus sejak dini. Puskesmas memastikan upaya testing (pemerintah), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) atau 3T serta target vaksinasi tercapai. TNI/Polri berperan menindak tegas pelanggar protokol kesehatan. Dan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan dengan baik dan saling mengingatkan.
Advertisement