Transportasi Dibuka, Bupati Anas Sebut Kemenhub Beri PR Daerah
Relaksasi moda transportasi yang resmi diberlakukan pemerintah pada hari ini dinilai akan memberikan pekerjaan rumah (PR) baru bagi daerah. Dengan kondisi sekarang ini saja, daerah sudah kewalahan untuk membendung arus kedatangan para pemudik menjelang lebaran.
Hal ini disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu, 6 Mei 2020 malam. Dia berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan memiliki pertimbangan berkaitan dengan akses publik yang harus tetap terjaga.
"Tetapi kalau ini jika angkutan publik secara umum akan dibuka ini menambah PR besar bagi daerah," tegasnya.
Pekerjaan berat ini menurutnya dalam konteks karantina bagi para pemudik yang akan pulang ke daerahnya. Sebab, meski pemerintah telah memberikan larangan untuk mudik, namun gelombang mudik tetap saja terjadi di berbagai daerah.
"Sekarang saja kami menghadapi seperti ini agak kewalahan. Nah saya tidak tahu nanti jika bus-bus kembali akan dibuka kembali," katanya.
Dia menegaskan hal ini akan menjadi PR bagi daerah. Para bupati di seluruh Indonesia menurutnya akan menerima beban baru berkaitan dengan bagaimana mengendalikan arus orang dari kota ke daerah. Dia menyebut meskipun PSBB telah diberlakukan di beberapa daerah tapi masih banyak orang pulang kampung ke daerah.
"Banyuwangi saja mengatasi dari Bali harus menyiapkan dengan secara paksa karantina di GOR Tawangalun. Setelah di GOR itu kemudian kita koordinasi dengan Desa dan Camat untuk kembali ke desanya untuk melakukan karantina mandiri maupun karantina desa," tegasnya.
Data dari Pusat Pengendalian Operasi BPBD Banyuwangi, setiap harinya ada ribuan orang yang masuk ke Banyuwangi dari Bali melalui pelabuhan Ketapang. Jumlah ini belum termasuk di check poin Wongsorejo dan Kalibaru.