Warga Surabaya Dorong Gerobak Angkut Keluarganya dari Lampung untuk Urus KTP
Purwakarta: Kisah perjalanan manusia gerobak yang berasal dari Kelurahan Tanjung Perak, Surabaya, rela lakukan perjalanan dengan anak istrinya untuk mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP) di kampung halamannya. Abdul Gani pria 47 tahun ini memlih berjalan kaki lantaran tak memiliki biaya yang cukup untuk balik ke kotanya.
Sebelumnya Abdul Gani adalah seorang buruh pembuat arang dari batok kelapa. Upahnya hanya Rp 60 ribu per hari. Akan tetapi, masalah datang, ia dimintai KTP dan dokumen lainnya. Padahal itu semua hilang. Jadi, terpaksa ia meninggalkan Lampung, untuk mengurus dokumennya.
Saat hendak pulang, uang yang dimilikinya hanya sebesar Rp 870 ribu. Karena uangnya pas-pasan, Abdu Gani terpaksa membeli gerobak seharga Rp 650 ribu. Gerobak itu, menjadi alat untuk mengangkut isteri dan ketiga anaknya. Dia pun, berjalan kaki dari Lampung dan menyebrang ke Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak. Dalam penyebrangannya ia pun menggunakan angkutan truk, agar mendapat gratis."Supaya tidak bayar, saya nebeng naik truk," ujarnya.
Lalu, dari Merak Abdul Gani melanjutkan perjalanan dengan mendorong gerobak yang berisi anak dan isterinya. Rutenya melalui jalur Bogor-Cianjur-Padalarang sampai ke Purwakarta. Dari Purwakarta, tujuannya yaitu jalur pantura.
Namun, sesampainya di Kota Purwakarta Abdul Gani dihentikan oleh Satua Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat, pada Jumat (10/3) malam. Pada saat itu ia menuturkan sangat kaget dengan kedatangan satpol PP.
Lebih kagetnya lagi setelah penangkapan dirinya dibawa ke hotel yang berada di Purwakarta. Ternyata penangkapan tersebut atas intruksi dari Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. "Saya takut. Apalagi, kami ditangkap saat jalan kaki di tengah malam," terangnya di rumah dinas bupati, Jl Ganda Negara No 25, Sabtu (12/3).
Bupati Dedi Mulyadi, mengakui, tiga hari yang lalu dirinya mendapat pesan singkat dari salah satu warganya asal Plered. Dalam pesan itu, menyebutkan ada 'manusia' gerobak berjalan kaki dari Lampung menuju Surabaya. Tapi dirinya tak percaya begitu saja, menurutnya itu hanya berita bohong."Awalnya saya tidak percaya, takutnya info hoax," ujar Bupati Purwakarta.
Namun, tak lama pesan singkat datang dengan isi yang hampir serupa. Isi pesan itu, menyebutkan ada 'manusia' gerobak berjalan kaki dan melintasi Kantor Damkar Purwakarta. Saat itu juga, Dedi lalu memerintahkan Satpol PP, Camat dan aparat lainnya untuk mengejar 'manusia' gerobak itu. Mereka harus ditangkap, lalu suruh istirahat di hotel. Karena, ada anak-anak di gerobak itu.
Saat ini, Dedi memulangkan Abdul Gani dan istrinya Nurhayati (37tahun) untuk pulang ke Surabaya dengan menggunakan bus eksekutif. Selain itu, orang yang berjuluk manusia gerobak tersebut diberi bantuan modal usaha Rp 5 juta. “Pemberian uang tersebut dengan harapan, agar uang itu bisa bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” tambahnya. (hrs)