Rektor Unusida Terpilih Jadi Ketua Forum Rektor PTNU Se Indonesia
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Fatkhul Anam, terpilih menjadi Ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) Perkumpulan untuk periode 2023-2027.
Pemilihan Fatkhul Anam berlangsung dalam sebuah acara yang bertajuk Workshop Transformasi Digital pada Perguruan Tinggi Keagamaan, yang digelar selama tiga hari di Yogyakarta. Sebuah kota yang dikenal sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan di Indonesia
PTNU Perkumpulan sendiri merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, dengan anggota yang saat ini berjumlah sekitar 30 institusi.
Organisasi ini memainkan peran krusial dalam mengkoordinasikan serta meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di kalangan PTNU Perkumpulan, khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan.
Pengurus LPT-PBNU sekaligus Penanggung Jawab kegiatan, Rizqon Halal Syah Aji mengatakan, dengan terpilihnya Fatkhul Anam sebagai Ketua, diharapkan akan terjadi sebuah transformasi positif dalam manajemen dan operasional PTNU Perkumpulan.
“Kepemimpinan beliau diharapkan dapat membawa angin segar dalam strategi pengembangan perguruan tinggi keagamaan di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan zaman, seperti transformasi digital,” ucap Gus Rizqon, Rabu 31 Januari 2024 di Sidoarjo.
Sambung Gus Rizqon, acara ini bermaksud untuk mempercepat akreditasi institusi di Perguruan Tinggi NU (PTNU) melalui implementasi digitalisasi kampus untuk berbagai kebutuhan borang. Hal ini juga menjadi wujud bahwa LPT-PBNU sangat memfasilitasi percepatan akreditasi dan peningkatan kualitas mutu pendidikan Indonesia.
"Atas atensi tersebut, kegiatan ini difasilitasi oleh Litbang Kemenag di bawah Prof Suyitno, untuk terus memacu kampus PTNU baik yang basisnya keagamaan dan dikelola di bawah Kementerian Agama, maupun PTNU yang basisnya pendidikan dan dikelola Kementerian Pendidikan Riset Kebudayaan dan Teknologi,” imbuhnya.
Sebagai hasil dari giat tersebut, ada dua hal yang akan dilakukan PTNU se-Indonesia. Pertama, akan bekerjasama dengan BAN-PT maupun LAM, agar akreditasi perguruan tinggi dan mutu pendidikan di kampus-kampus PTNU akan meraih hasil yang optimal.
Yang kedua, lanjut Gus Rizqon, PTNU akan menggelar kompetisi terkait pengisian borang dan peraihan akreditasi, dengan penghargaan di tingkat nasional. Melalui kompetisi itu, harapannya PTNU mampu terpacu dan termotivasi untuk meningkatkan mutunya.
“Maka itu, kami berharap dukungan dari berbagai pihak, dari dikti, dari diktis. Agar mudah-mudahan apa yang direncanakan PTNU ini dapat support dan bisa meraih akreditasi secara optimal," tutupnya.