Rektor UB Tolak Imbauan Wali Kota Terkait Pemunduran Jam Kuliah
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengimbau agar para rektor di Perguruan Tinggi yang ada di Kota Malang untuk memundurkan jam kuliah pada pukul 07.00 WIB menjadi 09.00 WIB.
Hal itu disampaikannya terkait kemacetan arus lalu-lintas yang kerap melanda kawasan di Jalan jembatan Soekarno-Hatta, Kota Malang.
"Salah satunya dari para rektor khususnya di perguruan tinggi yang mahasiswanya banyak mengakses jalan ini, kami berharap agar secepatnya dapat kita lakukan rapat koordinasi untuk membahas permasalahan ini," tutur Sutiaji.
Universitas Brawijaya (UB) sebagai kampus yang memang jaraknya dekat dengan kawasan Jalan Jembatan Soekarno-Hatta, menolak adanya imbauan tersebut.
"Kalau disuruh memundurkan jadwal perkuliahan pukul 09.00 WIB, saya tidak bersedia. Dari peraturan pemerintah Kemepan-RB kami diperintah masuk pukul 07.00 WIB kok," terang Rektor UB, Nuhfil Hanani, pada Selasa 4 Februari 2020.
Menurut Nuhfil jika ada pengunduran jadwal kuliah, maka kegiatan belajar-mengajar di UB akan terdampak, bahkan perkuliahan bisa sampai larut malam untuk mengganti jadwal pagi yang diundur tersebut.
"Saya menyarankan untuk dilakukan survei terlebih dahulu, dicari penyebabnya berdasarkan basis ilmiah. Jangan hanya penglihatan mata. Kedua, pengunduran jam kuliah itu melanggar peraturan pemerintah," terangnya.
Nuhfil melanjutkan, kemacetan yang terjadi ketika pukul 07.00 WIB, merupakan hal yang wajar karena bersamaan jam berangkat kerja, anak sekolah hingga kuliah.
"Begitu juga dengan jam pulang kerja di pukul 16.00 sampai 17.00 WIB. Tapi kan macetnya itu hanya sesaat saja. Habis itu kembali lancar," ujar pria yang juga menjadi dosen Fakultas Pertanian UB tersebut.
Nuhfil menambahkan bahwa Wali Kota Malang perlu memperluas ruas jalan yang ada di Kota Malang terutama di titik-titik keramaian.
"Maka dari itu saya katakan perlu dikaji komprehensif. Karena penyebab kemacetan ini bukan hanya dari perguruan tinggi saja," terangnya
Untuk diketahui, Sutiaji mengeluarkan imbauan tersebut ketika menindaklanjuti keluhan dari masyarakat terkait kemacetan yang terjadi dikawasan Jalan Jembatan Sukarno-Hatta, pada Senin 3 Februari 2020.
Maka dari itu kedepannya, Sutiaji berencana untuk menggandeng akademisi dan para ahli transportasi untuk mencari solusi atas kemacetan tersebut.