UB Larang Gunakan Kemasan Plastik Sekali Pakai
Rektor Universitas Brawijaya (UB) mengeluarkan surat edaran berisi larangan menggunakan kemasan plastik sekali pakai di lingkungan kampus. Surat bernomor 1080 Tahun 2020 itu berlaku sejak Senin, 27 Januari 2020.
"Instruksi Rektor ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan," terang Rektor UB, Nuhfil Hanani dalam surat tersebut.
Larangan tersebut dibuat untuk menindaklanjuti instruksi Menristekdikti Nomor 1/M/INS/2019 tentang penggunaan air kemasan dan kantong plastik, dan berlaku pada seluruh civitas akademika yang berada di lingkungan kampus UB.
"Pertama, tidak menggunakan kemasan air minum berbahan plastik sekali pakai dan atau kantong plastik di unit kerja atau lembaga kemahasiswaan masing-masing," jelas Nuhfil. Selanjutnya, dalam tiap kegiatan seperti rapat, sosialisasi, pelatihan agar tidak menggunakan pembungkus plastik atau kemasan minuman plastik untuk konsumsi.
"Juga menyediakan dispenser air minum dan gelas minum di setiap ruang kerja atau ruang pertemuan atau ruang rapat atau aula atau kantor lembaga kemahasiswaan," tutur Nuhfil.
Hal ini juga berlaku bagi kantin yang ada di UB untuk tidak menjual makanan dengan kemasan plastik serta disarankan untuk menggunakan bahan organik atau yang mudah terurai.
"Penggunaan spanduk, backdrop, baliho, dan media iklan lainnya yang berbahan plastik juga dikurangi," ujar Nuhfil.
Untuk pengawasan surat edaran ini, Nuhfil memerintahkan dekan dari tiap fakultas dan Direktur lembaga yang ada di UB untuk melakukan pengawasan terhadap imbauan tersebut. Pengawasan juga dilakukan untuk mencegah pihak luar membawa kemasan air minum plastik ke lingkungan UB.
"Serta melakukan sosialisasi terhadap imbauan untuk tidak menggunakan kemasan air minum berbahan plastik sekali pakai dan atau kantong plastik," tutupnya.
Sementara itu, Andi Hartik, seorang mahasiswa UB menyambut baik imbauan pelarangan penggunaan sampah plastik tersebut. Menurut mahasiswa Pascasarjana FISIP UB itu, imbauan pelarangan penggunaan sampah plastik merupakan wujud kepedulian UB terhadap kelestarian lingkungan.
"Itu bagus karena menunjukkan bahwa UB peduli terhadap lingkungan. Di depan ruang kelas saya juga sudah disediakan galon untuk isi ulang tumbler," terang pria asal Madura itu.
Advertisement