Rekontruksi Pembunuhan Perempuan Asal Kediri, Korban Tergiur Iming-iming Uang Rp2 Miliar
Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan perempuan asal Kediri yang jasadnya dibuang di kawasan Tahura R Soerjo, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto. Dari rekonstruksi itu terungkap fakta baru.
Rekonstruksi digelar penyidik di Mapolres Mojokerto pada Kamis, 24 Oktober 2024. Dalam rekonstruksi itu, tersangka Dedi Abdullah 36 tahun dihadirkan secara langsung dengan mengenakan baju tahanan. Sementara korban diperagakan oleh pemeran pengganti.
Ada 18 adegan yang diperagakan oleh warga Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes itu. Mulai dari tersangka melakukan pembunuhan pada 10 September 2024, hingga pemesanan plat nomor palsu melalui Marketplace.
Tak hanya itu, tersangka juga memperagakan pembuangan jasad korban usai dibunuh dengan cara dibekap dan dicekik.
"Plat nomor palsu yang dipesan dari Marketplace dengan mobil yang sama tahun yang sama dan warna yang sama hingga adegan pembuangan mayat di Pacet," kata Kanit Resmob Polres Mojokerto Ipda Sukron kepada wartawan.
Berdasarkan hasil penyelidikan, lanjut Sukron, korban mengenal Dedi saat menjadi Sales Promotion Girl (SPG). Keduanya menjalin komunikasi kembali melalui TikTok. Saat itu, mereka membahas bisnis rumah kos di Kediri.
"Mantan pacarnya (pelaku) ini teman korban sesama SPG, setelah itu menyambung lagi di Tiktok," tegas Sukron.
Setelah 4-6 bulan berkomunikasi intens. Dedi menjanjikan akan memberikan uang Rp2 miliar untuk bisnis rumah kos. Korban juga dijanjikan dibelikan ponsel iPhone 15 Pro Max.
"Sempat dijanjikan uang Rp2 miliar untuk iming-imingi korban. Uang itu sebenarnya tidak ada. Karena ponselnya korban Samsung, kemudian pelaku menawarkan diganti iPhone yang terbaru," ujarnya.
Setelah itu, Dedi mengajak Anyk bertemu pada 12 September 2024, untuk membahas bisnis rumah kos di Kediri. Ketika itu Dedi dijemput korban di SPBU Kediri.
Petaka terjadi ketika mobil korban yang disopiri Dedi menepi di daerah Tambakberas Jombang, sekitar pukul 23.00 WIB. Di sinilah, tersangka membunuh korban.
"Karena korban tanya, waktu itu kan di iming-iming uang Rp2 miliar untuk bisnis rumah kos, ternyata di situ tidak ada, akhirnya cek-cok," ungkap Sukron.
Dedi memukul wajah korban sebelah kiri. Lalu, membungkam wajahnya dengan bantal. Tak berhenti di situ, Dedi juga mencekik korban dengan kedua tangan hingga meninggal dunia. Selanjutnya, Dedi metutup wajah korban menggunakan kerudung warnah merah muda motif bunga.
Setelah korban tewas, Dedi merampas perhiasan dan ponsel korban. Pelat nomor mobil korban diganti dengan yang telah disiapkan Dedi.
Oleh Dedi, jasad Anyk dibuang di kawasan hutan Pacet, Mojokerto, dan ditemukan pada Jumat, 13 September 2024. Dedi kemudian membawa kabur mobil Suzuki Baleno, perhiasan dan ponsel milik korban.
Tim Satreskrim Polres Mojokerto menemukan mobil sedan dengan plat Nomor B 2557 KOM itu di Sragen, Jawa Tengah, karena ditinggalkan Dedi.
Setelah itu pelaku kabur ke Depok dengan cara menumpang kendaraan trailer, hingga kabur ke Provinsi Riau.
Polisi menyergap persembunyiannya di sebuah gubuk perkebunan kelapa sawit di Jalan Tuah Sekatau Dusun Lidah Tanah Desa Sungaidaun, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir.
Anyk merupakan wanita asal Dusun Banjarjo, Kelurahan Besuk, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Bapak tiga anak ini diketahui bekerja di pertambangan minyak di Riau.
Advertisement