Rekening Penjual Burung di Pamekasan Diblokir, KPK Salahkan Bank
Seorang pria asal Pamekasan, Jawa Timur bernama Ilham Wahyudi kebingungan lantaran rekening miliknya diblokir pihak bank atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal, Ilham menegaskan tidak pernah berurusan dengan perkara korupsi.
Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak bank soal pemblokiran rekening milik penjual kerupuk dan burung tersebut. Setelah dilakukan penelusuran, ternyata ada kesalahan bank dalam melakukan pemblokiran.
Nama hingga tanggal lahir penjual kerupuk dan burung itu ternyata sama dengan tersangka kasus dugaan suap pengurusan dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Ilham Wahyudi alias Eeng. Hanya alamat tempat tinggal keduanya yang berbeda.
"Informasi yang kami peroleh, nama dan tanggal lahir yang bersangkutan kebetulan sama dengan nama tersangka KPK yang diajukan permintaan pemblokiran. Atau pembedanya ada pada alamatnya," kata Ali melalui pesan singkatnya, Jumat, 27 Januari 2023.
Ali menegaskan, kekeliruan pemblokiran tersebut murni kesalahan sistem pihak bank. KPK selaku pihak pemohon sudah mengajukan data dan informasi lengkap atas pihak yang akan diblokir.
"Nah iya, jadi kesalahan ada di pihak pemblokir itu ya. Data KPK yang dikirim malah disebutkan aliasnya Ilham Wahyudi alias Eeng," kata Ali. Dia memastikan setiap permohonan pemblokiran diajukan KPK untuk kebutuhan penyidikan.
Sementara, Ilham Wahyudi, 39 tahun, warga Desa Buddih, Kecamatan Pademawu mengaku tidak punya aktivitas transaksi keuangan yang fantastis. Dia hanya memiliki uang di rekeningnya Rp2,5 juta.
Pemberitahuan pemblokiran rekening itu ia terima pada Senin, 16 Januari 2023 dengan nomor surat R/35/DAK.01.00/20-23/01/2023 dari Kantor BCA Pamekasan. Dalam surat itu tertulis bahwa rekening miliknya diblokir oleh BCA atas permintaan KPK sebagaimana dimaksud dalam surat nomor R/35/DAK.01.00/20- 23/01/2023.
Sejak pemblokiran itu, pria yang kesehariannya berjualan kerupuk hanya bisa menerima transfer uang masuk. Setelah mendatangi kantor BCA Pamekasan, diberikan selembar surat pemberitahuan pemblokiran rekeningnya atas permintaan KPK.
Seingat Ilham, CS Bank BCA Pamekasan memberitahu tiga lembar surat dari KPK. Namun dirinya hanya diberi satu lembar, yaitu surat pemberitahuan pemblokiran rekeningnya.
"Kata Mbak CS itu, surat tersebut datangnya tadi pagi sebanyak tiga lembar. Dikirim oleh BCA Pusat melalui email Kantor BCA Pamekasan," kata Ilham.
Saat itu Ilham mengaku kaget saat menerima surat tersebut. Sebab ia merasa tidak pernah berurusan dengan KPK selama hidupnya. "Saya kaget, saya bilang ke Mbak CS-nya itu, kenapa saya berurusan dengan KPK, saldo saya cuma jutaan," kelakarnya hari itu.
Saat hendak mengurus perbaikan pemblokiran nomor rekeningnya itu, saldo di ATM Ilham tersisa Rp 2.457.545 rupiah. Ilham juga menyuruh CS Bank BCA Pamekasan agar mengecek seluruh transaksi yang pernah ia lakukan, sebab dikhawatirkan terdapat kejanggalan atau uang masuk dengan nominal ratusan juta yang tidak diketahuinya.
"Waktu saya tanya ke Mbak CS itu apa alasan rekening saya diblokir, katanya karena akan ada transferan dana hibah mau masuk ke rekening saya. Cuma CS tersebut tidak menjelaskan kelanjutannya berapa nominal uang itu," cerita Ilham.
Ilham saat itu mengaku bingung, sebab drinya tidak pernah tahu menahu mengenai dana hibah tersebut dari siapa. Apalagi kesehariannya hanya bekerja membantu istrinya berjualan kerupuk.
"Surat yang dari KPK itu tiga lembar, tapi oleh CS Bank BCA Pamekasan sebagian suratnya ada yang ditarik dan disembunyikan. Kata Mbak CS itu kalau sampeyan pengin tahu masalahnya apa ini nomor telepon KPK coba telepon sendiri," sambung Ilham.
Ilham pun terkejut setelah CS Bank BCA Pamekasan menyodorkan nomor telepon Customer Service KPK. Di hari itu juga pun Ilham langsung menelepon nomor tersebut dan membuat pengaduan mengenai rekening BCA-nya yang diblokir gegera permintaan KPK.
Namun saat itu, Customer Service KPK menyarankan dirinya membuat pengaduan resmi yang dikirimkan melalui email KPK. "Saya sudah buat pengadukan resmi yang dikirim ke email KPK itu, tapi sampai sekarang tidak ada balasan," keluhnya.
Pada Selasa, 17 Januari 2023 lalu, Ilham kembali ke Bank BCA Pamekasan untuk kembali berusaha memperbaiki rekeningnya yang diblokir tersebut. Namun CS BCA Pamekasan ngotot agar Ilham menghubungi KPK untuk menyelesaikan masalah pemblokiran rekeningnya. "Saya disuruh telepon lagi ke nomor CS KPK itu," ungkapnya.
Ilham masih tak percaya akan berurusan dengan KPK. Sebab sedari 2017 dirinya membuka ATM BCA itu, baru kali ini diterpa masalah yang langsung berurusan dengan KPK.
"Kalau urusan dengan orang yang mencuri spion motor saya mungkin saya masih bisa memaafkan. Tapi ini urusannya dengan KPK, jadi takut," katanya.
Selain itu, Ilham menceritakan, sebelum berjualan kerupuk membantu istrinya, sekitar tahun 2019 lalu, ia pernah berbisnis jual beli burung Love Bird via online. Di tahun itu, Ilham sering menjual burung Love Bird antarkota dan antarpulau.
Namun sejak harga penjualan burung love bird anjlok, ia berhenti berbisnis dan memutuskan membantu istrinya berjualan kerupuk hingga sekarang. "Uang saya dulu di ATM paling tinggi Rp 15 juta. Itu pun hasil tabungan dagangan jual burung love bird sebelum harganya anjlok," ceritanya.
Ilham menduga rekeningnya telah digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab mencairkan dana hibah. Sebab, sejak tahun 2020 lalu hingga kini, nomor rekeningnya ia jadikan foto profil di FB pribadinya. "Saya menyerah untuk mengurus ke Kantor BCA Pamekasan karena tidak direspons dengan baik dan disuruh menghubungi KPK terus," keluhnya.
Sedihnya, uang terakhir milik Ilham yang tidak bisa diambil di ATM itu ia pinjam ke temannya untuk biaya lahiran anaknya yang ketiga yang diprediksi lahir Februari 2023. Kini, gegera rekeningnya diblokir, Ilham hanya bisa gigit jari dan mengaku sedih.
"Sekarang buat makan susah setelah M-Banking BCA saya itu blokir. Karena biasanya saya minta ke teman Rp 50 ribu - Rp 100 ribu buat beli rokok itu dikasih. Sekarang sejak rekening itu diblokir saya merasa buta dan bingung," keluh Ilham lagi.
Bahkan Ilham memastikan selama hidupnya tidak pernah bersentuhan atau berurusan dengan proyek. Ia pun juga mengaku tidak kenal dengan pejabat yang berurusan dengan dana hibah.
"Selama saya punya ATM BCA ini tidak pernah ada teman saya numpang transfer. Ya paling cuma transaksi transfer dagangan burung love bird itu," katanya.
Ilham berharap BCA Pamekasan bisa mencairkan sisa uang di rekeningnya. Kata dia uang tersebut akan dipakai untuk biaya istrinya melahirkan.
"Saya sudah bilang waktu itu ke Mbak CSnya. Kalau memang ada dana hibah mau masuk ke rekening saya silakan tidak masalah itu diambil pihak BCA atau dibekukan. Saya hanya minta uang saya yang saya pinjam ke teman itu bisa diambil," pintanya.
Diberitakan sebelumnya, KPK saat ini sedang menangani kasus dugaan suap terkait pengurusan alokasi dana hibah yang bersumber dari APBD Jawa Timur.
Dalam kasus itu, KPK menjerat empat orang tersangka. Yakni, Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua P Simanjuntak dan staf ahli Sahat, Rusdi selaku pihak penerima suap.
Sementara berperan sebagai pemberi suap ialah Kepala Desa Jelgung, Kabupaten Sampang, sekaligus Koordinator Kelompok Masyarakat (Pokmas), Abdul Hamid dan Koordinator Lapangan Pokmas, Ilham Wahyudi alias Eeng.
Advertisement