Empat Kasus Penculikan Anak di Jawa Timur Tahun 2020
Isu penculikan anak masih marak terjadi di Jawa Timur. Kasus ini membuat banyak orangtua khawatir dan was-was terhadap anaknya. Mengkutip dari berbagai sumber, berikut rekapan kasus penculikan anak di Jawa Timur pada 2020.
4 Februari
4 Februari 2020, Achmad Muzakki pelaku penculikan anak di Desa Sukararjo, Cerme, Gresik. Pelaku diduga menculik anak usia 10 tahun. Motifnya untuk mendapatkan uang Rp 10 juta dari seorang wanita asli Bogor. Wanita ini ia kenal melalui aplikasi Wechat.
Korban merupakan siswi kelas lima SDN Cerme Lor. Saat itu korban sedang jajan di sekitar rumah lalu ditarik paksa Muzakki masuk ke mobil. Korban terus berteriak dan menangis sehingga menarik banyak perhatian tetangga. Warga akhirnya mengikuti korban dan membekuk pelaku.
9 Februari
Pada 9 Februari 2020, Gresik kembali digegerkan dengan penculikan anak. Kali ini korbannya merupakan balita berusia tiga tahun di Desa Dormas, Menganti. Penculikan ini berhasil digagalkan nenek korban yang berteriak “maling” dengan kencang. Pelaku meninggalkan korban karena panik. Sayangnya, identitas pelaku belum diketahui.
18 Februari
18 Februari 2020 tiga siswa SDN Jember Lor 1 Kecamatan Patrang diisukan menjadi korban penculikan. Ketiga siswa ini merupakan siswa kelas 4 dan kala itu mereka hendak jajan di luar gerbang. Walaupun salah satu korban sempat dibekap pelaku, namun mereka bertiga selamat dan bisa melarikan diri.
24 Februari
24 Februari 2020, Surabaya dihebohkan dengan dugaan penculikan anak yang dilakukan seorang wanita. Aparat Kepolisian Sektor (polsek) Wonokromo, mencoba mengevakuasi tersangka yang sempat bersembunyi di musala. Setelah ditelusuri ternyata wanita ini mengidap penyakit gangguan jiwa dan polisi sudah mendatangkan keluarga korban untuk meminta keterangan.