Tantangan dan Peluang Industri TV di Tengah Konvergensi Media
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa -AWS) mendatangkan pencipta karakter Bima Satria Garuda yang pernah tayang di RCTI, yaitu Reino Barack dalam kuliah umum bertajuk “Tantangan dan Peluang Industri TV di tengah konvergensi media.”
Reino memberi gambaran tentang bagaimana industri pertelevisian mendapatkan sumber dana, bagaimana TV tersebut memilih konten yang akan ditayangkan serta bagaimana nasib pertelevisian di indonesia nantinya dalam era konvergensi media.
Menurutnya nasib TV di Indonesia masih bisa diharapkan karena kebanyakan orang Indonesia masih mengunakan TV analog yang notabene hanya diisi 11 chanel swasta, ini adalah peluang TV untuk tetap bertahan.
“Kalau di luar negeri, TV analog akan mati itu mungkin akan terjadi, tapi menurut saya nafas TV di indonesia masih panjang, karena banyak yang masih memiliki analog dengan 11 chanel.” Jelas direktur PT. Rizki Bukit Sinema
Ia juga memberikan informasi tentang profit iklan di TV yang masih tinggi dibandingkn pada media digital lainnya. "Sebesar 5 % dari dana yang diberikan perusahaan untuk iklan, sebesar 70% masih dipegang oleh tv swasta seperti RCTI, SCTV dan MNC TV, 30% nya baru ke media digital. Jadi kalian bisa perhitungkan kalau di TV berapa, media digital berapa," ungkap Reino.
Reino juga menambahakan bahwa pesaing di industri pertelevisian ini sangat banyak, banyak orang ingin memiliki industri TV sendiri tanpa tau cara mengurusnya. "Orang yang mau punya TV itu banyak, tapi mengurusnya itu setengah mati," tuturnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan seputar industri konten di Indonesia, dengan harapan, ke depannya mahasiswa dapat bersaing dan masuk di dunia industri 4.0 berbasis digital. Dimana saat ini industri media digital sangat berkembang pesat.