REI Bina Developer Baru KAHMI Lewat Model Magang
Ada program baru sedang diperkenalkan DPP Real Estat Indonesia. Apa itu? Menciptakan para developer baru melalui model magang ke pengembang besar. "Model ini juga sebagai upaya REI untuk mengurangi kesenjangan antara pengembang besar dan kecil maupun kesenjangan ekonomi," kata Ketua Umum DPP REI Totok Lusida.
Gagasan ini muncul setelah ia bertemu dengan para pengusaha Kahmi (Keluarga Alumni HMI). Dalam pertemuan itulah muncul gagasan untuk mencangkokkan pengusaha yang ingin terjun di bidang properti.
Para pengembang baru itu dicangkokkan ke pengembang besar dengan membangun rumah di lahan mereka. Hasil rumah yang dibangun tersebut lantas dijual ke komunitas yang dimiliki para pengembang baru tersebut.
"Saya sudah komunikasikan gagasan ini kepada para pengembang besar dan mereka menyambut dengan baik. Bahkan mereka siap membina para pengusaha baru yang ingin menjadi pengembang," tambahnya.
Para calon pengembang itu tidak hanya magang sebagai pekerja. Tapi sebagai pengusaha. Mereka yang merancang model-model rumah untuk menengah bawah dan menjualnya dengan menggunakan lahan pengembang besar.
"Kami juga akan merekomendasikan mereka ke perbankan yang bisa membiayai pembangunan rumahnya. Karena lahannya menggunakan milik pengembang besar, sehingga tidak perlu modal besar," tambah Totok.
Mengapa kerjasamanya dengan Kahmi? "Kebetulan mereka yang aktif mengajak REI untuk menciptakan pengusaha properti baru di kalangan mereka. Lagi pula Kahmi punya komunitas yang potensial menjadi pasar mereka," tuturnya.
Pengembang asal Surabaya ini berkeyakinan, model ini akan bisa mengurangi kesenjengan yang cenderung makin lebar di dunia properti. Ini kerjasama strategis yang bisa bermakna pemerataan ekonomi.
"Ketika saya sampaikan di kalangan pengusaha muda di Kahmi, mereka sangat antusias. Apalagi mereka pada umumnya sudah punya komunitas yang potensial sebagai market properti yang dibangunnya," tambah Totok.
Dia ingin program pembinaan pengembang baru ini bisa diperluas dengan kelompok-kelompok masyarakat yang ingin menjadi pengusaha. Khususnya mereka yang ingin merintis usaha di bidang properti.
REI tidak hanya mengurusi pengembang yang sudah menjadi anggota. Tapi juga berkewajiban menciptakan pengusaha-pengusaha baru sehingga rasio pengusaha di Indonesia makin tinggi.
"Dan yang penting juga, masalah kesenjangan ekonomi perlu segera dipecahkan sehingga bisa menciptakan stabilitas yang berkelanjutan. Ini tanggung jawab sosial REI," tuturnya.