Reggae Festival 2017 Musisi Tony Q Rastafara Ajak Peduli Sampah
Festival musik sangat banyak, namun kalau musisinya saat mengharu-biru masif mengajak masyarakat penontonnya peduli soal sampah, ini yang tidak banyak. Nah, musisi Tony Q Rastafara melakukan yang tidak banyak ini.
Musisi satu ini adalah menjadi yang paling ditunggu di panggung Jatim Reggae Star Festival 2017. Tak ayal, lebih dari 2.000 pengunjung begitu antusias saat salah satu salah satu ikon musik raegge tanah air itu menggeber panggung, malam lalu.
Stadion Brantas, Kota Batu, Malang, Jawa Timur pun langsung jadi Lautan manusia. Penggemar musik reggae dari berbagai daerah di Jawa Timur bahkan luar daerah yang datang sejak siang hari langsung menyemut ke depan panggung. Selama lebih dari satu jam, Tony Q sukses membawakan deretan lagu-lagunya.
Tidak hanya konser musik, dalam ajang yang didukung Kementerian Pariwisata ini juga turut mengampanyekan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan. Seluruh pengunjung yang hadir diajak untuk berhura-hura namun tetap memiliki visi.
"Kita berhura-hura tapi memiliki isi," ujar Tony Q. Menurut dia, musik sebagai bahasa yang universal dapat memainkan perannya untuk masuk ke berbagai kalangan. Termasuk di komunitas reggae ini, dimana para penikmat musik yang hadir diajak untuk sadar lingkungan. Terutama soal sampah.
"Jadi, lebih kepada memberikan hal positif kepada masyarakat. Musik bisa membuat sesuatu untuk orang banyak," kata Tony.
Tidak hanya itu, lanjut Tony, musik atau khususnya gelaran musik juga erat kaitannya dengan pariwisata. Bahwa musik dapat menjadi daya tarik yang kuat. Tidak hanya bagi wisatawan lokal, tapi juga mancanegara.
Ia mencontohkan Reggae Star Festival yang digelar di Bali selama tiga tahun berturut-turut. Antusiasme wisatawan begitu tinggi. Bahwa banyak wisatawan dari luar yang secara khusus datang ke Bali untuk hadir di Reggae Star Festival.
Begitu juga dengan wisatawan yang sedang ada di Bali. Festival ini menjadi atrakai tambahan bagi wisatawan untuk menikmati Bali. Komunitas musik reggae tersebar luas di dunia dan sangat loyal.
Senada, Agung Ngurah selaku Ketua Penyelenggara Jatim Reggae Festival 2017, mengatakan, melalui kegiatan ini masyarakat yang datang ke konser akan dapat menikmati kota Malang yang memang dikenal sebagai salah satu kota dengan ragam destinasi.
Sebut saja Jatim Park 1, 2 dan 3, Museum Angkuta, Batu Spectacular Night, dan lainnya. Batu juga dikenal dengan surga kuliner. Berbagai sajian khas dapat disantap. Batu juga sangat kuat di agro wisata.
Terkait dengan kampanye lingkungan yang dihadirkan dalam ajang ini, jelas Agung, yakni dari tiket yang terjual hasilnya sebagian akan dibelikan tempat sampah. Yang akan diberikan ke komunitas Saber Pungli (Sapu Bersih Nyemplung Kali) dan sejumlah pihak lainnya.
Bahkan sebelum acara konser, di pagi harinya, komunitas Jatim Reggae Star Festival juga ikutan dalam aksi bersih sampah di Sungai Brantas bersama sejumlah komunitas lain. Dalam waktu 1,5 jam total mereka berhasil mengumpulkan sampah sampai 1 truk.
Ada message yang ingin disampaikan ke generasi musik dan publik. Saatnya bangsa ini peduli sampah, harus bisa manajemen sampah, agar healty and hygiene nya semakin berkualitas. Itu adalah tema TTCI Travel and Tourism Competitiveness Index, yang terus dipantau oleh WEF, World Economic Forum. (*)
Advertisement