Reformasi Birokrasi Tematik Dikenalkan ke Mahasiswa Unair
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas mengenalkan reformasi birokrasi tematik kepada mahasiswa Surabaya.
Hal ini disampaikan dalam kunjungannya ke Unair Kampus B, Selasa, 11 April 2023. Dalam paparannya Abdullah Anas mengatakan, birokrasi harus lebih dipertajam agar masyarakat bisa lebih merasakan dampaknya secara nyata.
"Birokrasi bukan lagi tumpukan kertas atau sibuk dengan tujuan tanpa terstruktur, tapi hasilnya harus dirasakan oleh masyarakat," paparnya kepada mahasiswa di Gedung ASEEC Tower Kampus B Unair.
Abdullah menjelaskan, birokrasi tematik ialah sistem yang langsung berampak pada masyarakat dan lincah, serta tak berbelit-belit. Dengan birokrasi yang terstruktur penanganan masalah di daerah seperti kemiskinan dan lainnya juga akan lebih baik.
"Proses bisnisnya sekarang dipangkas khususnya untuk Reformasi Birokrasi (RB), indikatornya kita tambah ke penangganan kemiskinan. Karena ini target Pak Presiden. Kemudian terkait simplikasi jabatan dulu klasifikasi jabatan ada 4.414 sekarang dipotong hanya menjadi 3 saja, agar birokrasi lebih lincah," jelasnya.
Selain itu, kedatangannya ke Unair juga untuk mengajak perguruan tinggi (PT) agar ikut andil dalam menyukseskan reformasi birokrasi tematik.
"Melalui peran mahasiswa yang akrab dengan teknologi, pemerintah setempat bisa melibatkan mahasiswa dalam berbagai kegiatan seperti Forum Konsultasi Publik," ungkap Abdullah Anas.
Dalam hal ini mahasiswa diajak untuk kritis terhadap kebijakan, terutama yang berkaitan langsung dengan pelayanan publik.
Bantuan teknologi, lanjut Abdullah Anas, bisa memperbaiki birokrasi yang carut marut dalam layanan publik. Tetapi digitalisasi bukan hanya memperbanyak aplikasi, tetapi juga mengintegrasikan berbagai aplikasi menjadi satu.
"Misalnya dalam dunia pendidikan, perguruan tinggi didorong menciptakan aplikasi terintegrasi yang bisa diakses untuk beberapa layanan sekaligus, seperti integrasi layanan akademik dan mahasiswa," terangnya.
Acara ini juga sebagai ajang mahasiswa bertukar pikiran tentang kebijakan pemerintah pusat dan kebijakan tingkat bawah, termasuk mahasiswa itu sendiri.
"Ini juga untuk pengembangan mahasiswa agar turut bergerak mengetahui perubahan. Dilain diskusi seperti ini bisa menghasilkan SDM yang sangat efisien, efektif dan berkualitas," kata Wakil Dekan Fisip, Sulikah Asmorowati.